Minggu, 14 Oktober 2007

tugas psyche

Pengumuman ini ada 3 bagian. Hang on, bro. pertanyaan tujukan pada dion.

untuk yang artikel bolos:
kita harus buat kuesioner besar. Maksudnya begini, kan ada berbagai aspek bolos yang akan kita bahas. Tapi, aspek satu bersinggungan dengan yang lain. Misal, aspek bolos eksternal-non aksidental-kegiatan-lain-diluar-kampus (dekari cs) bersinggungan dengan aspek bolos eksternal-non-aksidental-bagian-psikologi-yang-paling-sering-dibolosi (taufan cs) karena mungkin seorang mahasiswa akan bolos mementingkan kegiatan lain diluar kampus karena ia memang tidak suka kuliah yang diberikan bagian psikologi tertentu (misal: pio).
Nah, berarti kelompok dekari cs akan butuh data taufan cs dan sebaliknya. So, akan lebih baik kalau daripada dekari cs dan taufan cs buat kuesioner masing-2, dekari cs, taufan cs dan SEMUA PENULIS lain membuat SATU KUESIONER BESAR yang saling berkaitan satu sama lain.
Masalahnya, kita udah telat banget dan sekarang lagi libur (target yang udah ngaret banget adalah sebelum libur lebaran berakhir, kuesioner udah jadi). Jadinya lagi, kita akan menggunakan teknologi.
Gimana? Here it goes.
Pertama, kalian buat kuesioner untuk aspek kalian. DEADLINE: Internal aja, maksudnya buat deadline sendiri.
Kedua, kalian kirim kuesioner kalian ke ramaximus_dionius@yahoo.com. DEADLINE, rabu jam 9 pagi.
Ketiga, gue akan kirim semua kuesioner yang gue terima ke lo-lo pada. DEADLINE, rabu jam 10 pagi.
Keempat, lo buat kuesioner besar VERSI lo. Caranya, 1) satuin semua kuesioner yang lo dapet. 2) hapus pertanyaan-2 yang sama kecuali yang paling efektif menanyakan masalah itu >misal, dion, taufan dan rama menanyakan hal yang sama. Tapi, cara rama bertanya paling tepat, contoh, menggunakan skala sikap. Pertanyaan dion dan taufan di hapus saja<. 3) buat kaitan antara pertanyaan yang mungkin punya sambungan >misal, lihat contoh paling atas yang dekari cs dan taufan cs. Buat pertanyaan tambahan: apakah anda pernah sengaja membolos untuk kegiatan diluar kampus memang karena anda tidak menyukai mata kuliahnya? Mata kuliah apa? Apakah anda menggunakan semua jatah tidak masuk anda di mata kuliah itu untuk kegiatan di luar kampus?<. 4) komentari hal-2 yang perlu dikomentari.
Kelima, kirim kuesioner versi lo itu ke gue. Deadline: kamis jam 10 pagi.
Keenam, gue akan menggabungkan semua kuesioner versi lo jadi satu kuesioner besar. Deadline: kamis jam 10 malam.

Akhirnya, kita punya kuesioner besar. Sori kalau terlihat jadi merepotkan, tapi kerjaan ini harusnya ga ada kalau anak bolos pada datang di kamis tgl 4 okt atau pas kamis tgl 11 okt. tapi jangan mempermasalahkan masa lalu. Mari kita melihat dan melangkah ke depan. Plis kerjasama yang baik, bro!!!

Oya, evan ngajak ketemuan anak bolos hari jumat (libur ini) jam 10 pagi. Seenggaknya satu orang dari satu aspek dateng. Gimana? Harap konfirm pas lo kirim kuesioner kalian.

untuk yang ramal:
inilah topik yang akan dibahas:
Lora dan Tisa: Sejarah dan Media (jadi sejarah dari tiap media plus deskripsi dan info tentang media-media tersebut). Media yang dibahas: tanggal lahir, tulang, kartu >tarot sampai digunakan Jung dan kartu biasa<, garis tangan, teh/kopi, bentuk wajah, bola kristal. Gunakan sumber yang reliable yah. Oh, yeah!!!
Silmy dan Disa: dunia ramal dan hubungan dengan psiko ui.
Sub topik: a) peramal di psiko ui: bimo ext., tazki ‘07, Dewa Bintamur, mas Ivan.
b) tarot dalam konseling.
c) pandangan mahasiswa psiko: tidak percaya atau percaya (kalau percaya, jadi panutan atau cukup tau aja) <<<< Fadli: Ramalan, ilmiah atau ga ilmiah.
Sub Topik: a) apakah ramalan terbukti karena sugesti?
b) apakah ramalan punya norma? Karena ada yang punya norma, seperti shio cina (tanya mas adih)
c) data statistik? (gue lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu fadli?)
d) ada/ga ada norma.
Dion (I’m f*cked!!!): ramalan dalam dunia psikologi
sub topik: self fulfilling prophecy
kemampuan persuasi (lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu gue?)
kasus (lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu gue?)
dejavu=ramal (lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu gue?)
>>>gue keliatannya ngoyo, ya? Tapi ini adalah link yang harus dibuat agar tulisan tentang ramalan ini jadi sebuah kesatuan.

3. untuk semua:
a. kira-2 kita ngasih reward untuk pengisi kuesioner apa, ya? Gue mikir, kasih coklat 500an (chacha kecil) dan pulpen 1500an. Kan kuesionernya bakal lumayan tebel tuh. Gmn?
b. tolong buat skenario hipotesis. Apaan, tuh? Singkatnya, abstrak untuk artikel kalian, tapi masih minus data. Jadinya, macam kerangka gitu deh. so, kalian akan tahu apa yang akan kalian tulis DAN akan membantu pembuatan kuesioner juga. Gue akan kasih ke mas adih untuk dibaca-2. Deadlinenya hari kamis jam 10 pagi, ya. (untuk ramal, yang subtopiknya mau dibuat artikel sendiri-2, buat skenario hipotesisnya sesuai banyaknya artikel)

Contoh: (punya gue)
Satu kalimat: seberapa sering mahasiswa bolos kuliah karena tidak sengaja dan adakah usaha untuk memperbaikinya?

Enam –atau berapapun— kalimat: (inget, gue baru punya data setelah kuesioner balik dan setelah wawancara. So, isinya ga konkrit gapapa. tapi, ketidakkonkritan itu akan terbayar setelah kita hunting data).

1. apa saja jenis bolos dengan alasan tidak sengaja yang dilakukan mahasiswa? Sejauh ini yang diketahui adalah: ketiduran, lupa, terlambat, sakit, halangan transportasi.
2.apa strategi yang dilakukan? Berhasil atau tidak? Jika tidak, kenapa?
3.apakah jenis bolos ini berkaitan dengan jalannya semester? Misal, apakah bolos accidental 4.terjadi paling banyak di awal semester lalu makin menurun seiring jalannya waktu?
5.seberapa sering hal itu terjadi? Pernahkah faktor diatas terjadi tapi tetap bisa masuk? Kenapa?
6.apa kesimpulan yang dapat diambil?

Sabtu, 29 September 2007

hasil pertemuan kemarin

sori, pren, daku kemarin tidak menyimak pertemuan secara utuh karena mengerjakan tugas liputan. nah, Olga berbaik hati membuatkan inti dari pertemuan kemarin yang merupakan 'simulasi rapat redaksi'.

so, ini dia:

SIMULASI RAPAT REDAKSI (Kamis, 27 Sept ’07 @ B110)
Tema Besar: ”Psychology in Everyday Life”
Tema Kecil I: “Bolos/Cabut Kelas”

Definisi operasional:
ketidakhadiran mahasiswa dalam kelas (meski telat, tetapi dosen mengizinkan masuk kelas meskipun tidak dapat absen, tetap dinilai BUKAN bolos).

BOLOS
(cabut kelas):

1. penyebab INTERNAL: a. minat dan motivasi
b. prioritas
2. penyebab EKSTERNAL: a. aksidental
b. non-aksidental

jenis Eksternal non aksidental:
Ø fasilitas ruangan
Ø faktor staf pengajar
Ø bentrok dengan kegiatan lain
Ø jam mulai & durasi kuliah
Ø lokasi kelas
Ø konformitas
Ø regulasi: ignorant vs ...

Tugas:
Tiap tim @ 2 writer HARUS sudah tahu judul tulisan masing-masing (yang akan dibahas dan milik kelompok lain à jangan overlap)
Pertemuan berikutnya: kuesioner harus sudah siap!!

Pembagian tugas:
Vika & Olga : motivasi dan minat mahasiswa saat membolos
Evan & Pio : konformitas
Harumi & Taufan : departemen apa dan siapa staf pengajar yang dibolosi
Dekari & Fadli : kegiatan mahasiswa
Didit & Dion : regulasi

Contoh kuesioner: à MASING-MASING TIM MEMBUAT PERTANYAN-PERTANYAAN YANG (MENURUT LO) BERHUBUNGAN DGN TOPIK TIM!!

Angkatan?
Umur?
Jenis kelamin?
Pernah ’cabut kelas’?
Berapa tingkat keseringan cabut kelas dalam satu semester?
Cabut pada mata kuliah apa? Alasan...
Siapa staf pengajarnya? Alasan...
Jam mulai kuliah yang dibolosi:
Bagaimana penyelenggaraan kuliah?
Kegiatan selain kuliah?
......................................(selanjutnya tinggal lihat di Dion)


Maap ya Yon, ga bisa ngetik lengkap. Dikejar PsiBang, Metpen, PsiSos, dan Statistik nih... Harap maklum... (^^)v

Rabu, 26 September 2007

Home, Office, and Laboratory

punya Disa (lewat deadline)


1 kalimat:

Konsultan Margaret Regan membuktikan ramalannya bahwa tenaga kerja kelak akan menghabiskan banyak waktu bekerja di rumah dan membutuhkan suasana kerja yang fleksibel dengan mendirikan FutureWork Insititute--sebuah perusahaan konsultansi dengan 20 konsultan tetap--dan menguji caranya mengatur dan memotivasi tenaga kerja masa depan dengan 3 cara: menyediakan suasana kerja yang sangat fleksibel, menjalin hubungan dengan 80 orang diversity experts yang siap membantu setiap kali perusahaan-perusahaan global menggunakan jasa FutureWork Institute, dan memberikan kebebasan untuk meminta tambahan gaji dalam bentuk apapun bagi mereka yang sudah bekerja selama lima tahun.


lebih dari 1 kalimat:

Ditantang oleh kliennya, konsultan Margaret Regan mendirikan FutureWork Institute—sebuah perusahaan konsultansi yang didirikannya untuk membuktikan ramalannya bahwa tenaga kerja akan menghabiskan lebih banyak waktu bekerja di rumah dan menginginkan suasana kerja yang lebih fleksibel. Dengan 20 konsultan yang bekerja dengannya dari rumah, Regan menguji bagaimana cara mengatur dan memotivasi tenaga kerja masa depan dengan tiga cara: Pertama, ia menyediakan suasana kerja yang sangat fleksibel dengan menjadikan rumah bergaya Victoriannya te ruang rapat—yang dilaksanakan 2 minggu sekali dan dapat dihadiri baik langsung maupun online—sekaligus tempat tinggal baginya dan para karyawan dari luar kota. Kedua, Regan meyakini bahwa hyperlinked organization dapat membantunya menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, sehingga ia menjalin hubungan baik dengan 80 orang diversity experts yang siap membantu, terutama ketika perusahaan-perusahaan global menggunakan jasa FutureWork Institute untuk mengukur kepekaan para karyawan mereka terhadap isu perbedaan seperti gender atau ras. Ketiga, kebebasan diberikan bagi para konsultan yang sudah bekerja selama lima tahun untuk meminta tambahan gaji di atas jumlah standar dalam wujud apapun. Cara ini memang masih diragukan untuk dapat berhasil di perusahaan besar, dan Regan percaya bahwa setiap jenis perusahaan memerlukan cara yang berbeda untuk mencapai keuntungan.

The Five Faces of the 21st Century Chief

[Punya Olga - lewat deadline:] The Five Faces of the 21st Century Chief

dalam satu kalimat:
James M. Citrin, seorang corporate kingmaker dan pendiri Spencer Stuart di bidang teknologi, komunikasi, dan media, menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan akan muncul konsep ”speasialis CEO” di mana CEO yang bersangkutan benar-benar ahli di bidangnya sehingga mampu menampilkan performa terbaik –tidak seperti sekarang yang kurang optimal karena begitu kompleks dan banyaknya tugas seorang CEO–, yang terdiri dari the brain – sang perancang, the ambassador – sang ”humas (hubungan masyarakat)”, the dealmaker – sang penjual dan pembeli aset, the conductor – sang penghubung, dan the casting agent – sang pencari pekerja.

lebih dari satu kalimat:
James M. Citrin, seorang corporate kingmaker, pendiri Spencer Stuart di bidang teknologi, komunikasi, dan media, dan yang telah mempekerjakan 165 orang chief executive, chief financial officer, dan direktur sejak 1994, menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan akan muncul konsep ”speasialis CEO” yang menurutnya perlu dilakukan karena tugas-tugas seorang CEO sangat banyak, menghabiskan waktu, dan kompleks, yang sebenarnya tidak ada seorang pun di dunia akan mampu menyelesaikan semua hal tersebut, sehingga lebih baik jika seorang CEO benar-benar mendalami bidangnya agar mampu menunjukkan performa terbaiknya. Adapun lima konsep ”spesialis CEO” yang Citrin kemukakan, antara lain the brain, yaitu sang perancang untuk menghasilkan karya yang menggemparkan dan kompetitif dalam dunia bisnis, seperti Arthur D. Levinson, CEO Genentach, dan Reed Hastings, pendiri sekaligus CEO Netflix. Kedua, the ambassador, yaitu sang ”humas” (hubungan masyarakat), seorang yang mempunyai akses/koneksi dengan pemerintah, masyarakat, dan pebisnis setempat, contohnya Rupert Murdoch, CEO News Corp., yang telah lama mempunyai koneksi dengan pemerintah Beijing dan berhubungan dengan perusahaan-perusahaan lokal, dan Indra K. Nooyi, CEO PepsiCo. Ketiga, the dealmaker, yaitu sang penjual dan pembeli aset yang tidak sembarangan bekerja, tetapi butuh strategi khusus agar kepentingan perusahaan tercapai, seperti Edward E. Whitacre Jr., mantan CEO AT&T, yang mampu meraih keuntungan 242 juta dolar Amerika Serikat. Keempat, the conductor, yaitu sang penghubung, bertugas mencari jaringan/koneksi dengan perusahaan lain untuk perkembangan perusahaan itu sendiri di mana diperlukan faktor kreativitas, contohnya A. G. Lafley, yang mampu meraup keuntungan 57 juta dolar Amerika Serikat atas berintegrasinya P&G dan Gillette. Kelima, yang terakhir, the casting agent, sang pencari pekerja handal untuk menghasilkan produk yang dipasarkan perusahaan; bekerja dengan prinsip ”meletakkan orang yang benar pada tempat yang benar untuk menghasilkan hasil yang spektakuler”, contohnya Anne M. Mulcahy, CEO Xerox.

Selasa, 25 September 2007

The Empire Strikes at Silos

Punya Tisa

Abstrak 1 kalimat:
Lucasfilm Ltd.—perusahaan yang terdiri dari tiga unit usaha yaitu Industrial Light & Magic (ILM), LucasArts dan Lucasfilm Animation, memiliki tempat kerja yang fleksibel, tidak memiliki hirarki kerja dan membutuhkan energi sangat besar dalan menjalankan usahanya—memindahkan lokasinya ke San Fransisco’s Presidio agar para pekerjanya dapat berkolaborasi lebih baik,

Abstrak 6 kalimat:
Lucasfilm Ltd.—sebuah perusahaan ternama yang bergerak di bidang industri film dan video games yang memiliki organizational behavior sangat dinamis—berupaya untuk meningkatkan organizational behavior yang dinamis itu dengan memindahkan lokasi ketiga unit perusahaannya—Industrial Light & Magic (ILM) yang bergerak di bidang special effects, LucasArts yang bergerak di bidang video games dan Lucasfilm Animation—ke San Fransisco’s Presidio pada bulan Juli 2005. Pemindahan ketiga unit perusahaan ini ke satu lokasi yang sama dianggap menguntungkan oleh para pekerjanya karena dengan berada di satu lokasi, mereka dapat berkolaborasi dengan lebih baik dalam bekerja dan memungkinkan adanya interaksi tatap muka—satu jenis komunikasi yang dianggap terbaik oleh para pekerja Lucasfilm. Perusahaan ini tidak menganut sistem hirarki kerja seperti yang lazim digunakan oleh perusahaan lain, para manager berpindah-pindah dari satu bilik kerja ke bilik kerja lainnya tergantung dari kemampuan para artis yang dibutuhkan dalam suatu film tertentu. Salah satu tantangan bagi perusahaan ini adalah bagaimana mengakomodasi para pekerjanya yang berjumlah lebih dari 700 orang dimana masing-masing dari mereka membutuhkan pelatihan, orientasi tempat kerja, tempat untuk duduk serta berbagai macam komputer—hal ini dapat diatasi karena semua meja dan kursi dapat dikonfigurasi kembali sehingga satu dari empat orang dapat menggunakan tempat kerja dan semua ruangan kerja memiliki jumlah sambungan listrik lebih dari cukup. Kolaborasi antara ILM dan LucasArts telah memungkinkan para pekerjanya untuk menggunakan teknologi yang sama antara film dan video games sehingga video games terbaru dari LucasArts—Star Wars: The Force Unleashed—mendapat pujian dari Haden Blackman, pemimpin proyek video game ini, karena kepiawaian ILM dalam hal pencahayaan, tata rias dan motion capture yang menyebabkan gambar di game tersebut menjadi lebih realistis. Perusahaan Lucasfilm ini membutuhkan energi yang sangat besar untuk menjalankan kegiatannya, terbukti dengan banyaknya fan pendingin yang diperlukan untuk menjaga suhu ruangan sebesar 10.000 meter persegi pada temperatur 65F, sekitar 4.300 prosesor, dan sekitar 1.200 desktop Linux yang terhubung dalam satu jaringan

punya mon2:
Dalam 1 kalimat : George Lucas dan Micheline Cheung, presiden dan kepala bagian operasi Lucasfilm melaksanakan program-program untuk mencapai efektivitas kerja tim, seperti kolaborasi antara toko special efek Industrial Light & Marie (ILM), perusahaan video game LucasArts, dan Lucasfilm Animation, penggunaan peralatan yang reconfigurable, dan penyediaan PC sebagai media untuk membuat visual efek dalam film. Dalam 6 kalimat : George Lucas dan Micheline Cheung, presiden dan kepala bagian operasi Lucasfilm, memiliki program untuk menciptakan keefektifan kerja tim mereka (tim dapat berubah dengan cepat sesuai proyek, manager dapat memotivasi para pekerja tetap maupun paruh waktu, dan silo-busting adalah peraturan) dengan cara memindahkan berbagai unit yang berbeda, yaitu toko special efek Industrial Light & Marie (ILM), perusahaan video game LucasArts, dan Lucasfilm Animation, di San Francisco’s Presidio. Program ini dilakukan dengan cara menempatkan para karyawan (karyawan ILM dan LucasArts) pada satu tempat bersama-sama dan mereka diharuskan untuk bertatap muka langsung dengan tim saat melakukan proyek, walaupun saat itu, banyak perusahaan yang sudah menggunakan teknologi videoconferencing. Karyawan tidak hanya ditempatkan dalam satu atap tapi juga di kubah besar yang terhindar dari sinar matahari agar mereka mampu mendapat gambaran tepat akan warna-warna di layar. ILM juga memberlakukan program penggunaan peralatan yang dapat dipergunakan kembali (reconfigurable) untuk mengantisipasi lonjakan naik atau turunnya penerimaan karyawan paruh waktu yang cenderung terjadi pada musim panas dan semi. Hasil program ini dapat terlihat dari kolaborasi antara ILM dan LucasArts, penyatuan teknik film dan video games, yang mampu menghasilkan wajah karakter yang lebih realistik. Dalam menciptakan efektivitas kerja tim, dibutuhkan juga banyak PC, seperti Lucasfilm yang membutuhkan sekitar 4300 prosesor untuk membuat efek visual yang rumit.

The Shanghai Scramble

Punya Fadli

1 kalimat:

Persaingan dalam merekrut pegawai asal China membuat sebuah perusahaan multinasional, Cisco, melakukan dua cara merekrut pegawai baru, dengan “memburu” pegawai terbaik di perusahaan lain dan membuat program perekrutan pegawai baru yang kurang berpengalaman (kindergarten class), dan untuk mempertahankan pegawainya Cisco memperhatikan hal-hal kecil yang membuat pegawai nyaman untuk bekerja.

lebih dari 1 kalimat:

Banyaknya perusahaan multinasional asing yang memasuki China untuk membuka usaha ataupun mengadakan riset membuat banyak lulusan perguruan tinggi terkemuka China mendapatkan tawaran yang menggiurkan untuk bekerja, sebagai contoh, Chen 25 tahun, setelah lulus dengan gelar master ia mendapatkan tawaran dari Cisco System, Intel, dan Royal Philips Electronic, kemudian ia memilih untuk bekerja di Cisco (alasannya, Chen menyukai bersepeda dan jarak kantor dari rumahnya dapat ditempuh 10 menit bersepeda, hal tersebut membuatnya nyaman). Begitu ketatnya kompetisi dalam mencari pegawai di China membuat Jan Gronski –managing director of Cisco’s Shanghai research center– memperhatikan hal-hal kecil agar para pegawainya senang bekerja di Cisco (salah satunya dengan mengatur bus yang terjadwal untuk mengantar pulang-pergi pegawai mereka ke stasiun kereta bawah tanah). Dan untuk mencari pegawai baru, salah satu cara yang Gronski lakukan adalah dengan “berburu” pegawai terbaik di perusahaan multinasional lain (Gronski melakukannya ketika merekrut Chris Dong –orang no.2 Gronski– dari Microsoft). Cara lain Gronski untuk mencari pegawai baru Cisco dengan menyewa tenaga kerja muda yang mempunyai talenta tetapi tidak berpengalaman, kemudian melatih mereka secara internal (Gronski menyebutnya sebagai management kindergarten class) maka bersama Dong, Gronski membuka “Cisco Clubs” di tiga universitas di China.

Human Resources di India (Lupa Judulnya)

Punya NOVIKA (bukan Navika)
Satu Kalimat:
Semakin langkanya tenaga kerja ahli di India memaksa banyak perusahaan untuk menggunakan banyak cara untuk mempertahanan mereka yang ingin berkembang, antara lain dengan memberikan konseling, kursus on-line, membangun training campus, dan membentuk ikatan kekeluargaan meskipun beberapa perusahaan besar tidak mampu mempertahankan sumber daya manusia tersebut.

6 KAlimat:
Infosys Technologies's Mysore Campus yang merujuk pada kampus di U.S dan eksklusif (dengan food court luas, 96 kamar tamu setaraf hotel, gym, kolam renang dan delapan jalur bowling), merupakan bukti nyata betapa saat ini tenaga kerja ahli di India begitu dihargai. Kampus yang digunakan untuk mentraining para karyawan tersebut merupakan cara yang digunakan Infosys untuk mempertahankan loyalitas tenaga kerja -- mengingat banyak yang menginginkan untuk berkembang-- di tengah kelangkaan tenaga kerja yang saat ini melanda India. Survey dari Mc.Kinsey & Co. mengemukakan bahwa saat ini kurang dari seperempat perusahaan di India mengalami kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja ahli dan memprediksi bahwa di tahun 2010 India akan mengalami penurunan staf kompeten sebesar 500,000 untuk dapat bekerja di perusahaan multinasional. Untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang ada, beberapa cara dilakukan perusahaan-perusahaan, seperti Accenture Ltd (enam tahun lalu hanya memilik 250 pekerja di India dan musim gugur ini diharapkan dapat mencapai 35.000) yang memanjakan pekerjanya dengan memberikan karir konselor per orang dan menawarkan 10.000 kursus online, dari bahasa sampai Harvard Bussiness Classes. Namun banyak pula perusahaan yang meskipun memiliki nama yang cukup besar, seperti IBM, Microsoft, Hewlett-Packard dan Coca-Cola dan dahulu mampu mendapatkan sumberdaya-sumberdaya terbaik, saat ini kehilangan mereka karena gagal mempertahankannya. Salah satu cara untuk mempertahankan loyalitas sumberdaya manusia tersebut adalah dengan mempererat ikatan kekeluargaan, yang berhasil dilakukan oleh Satyam Computer Services (mempekerjakan 42000 tenaga kerja dari semula hanya 9000 dalam waktu hanya empat tahun dan mencapai angka penjualan tahunan 1.46 juta dolar atau meningkat 3 kali lipat).

Senin, 24 September 2007

The Five Faces of the 21st Century Chief

Punya Dion
Satu kalimat:
Karena banyaknya tugas seorang CEO, maka sebaiknya CEO spesialis dalam satu atau dua area dan memiliki pengetahuan cukup tentang area lain untuk membentuk tim pendukung dirinya (diberikan 5 jenis spesialisasi CEO yang banyak dibutuhkan dimasa depan).

Enam kalimat:
James M. Citrin, perekrut tenaga eksekutif (CEO, Chief Financial Officer, dan direktur), berpendapat bahwa karena begitu banyaknya tugas seorang CEO, di masa depan perusahaan harus merubah pandangannya bahwa CEO ahli dalam segala hal menjadi lebih realistis yaitu ahli dalam satu atau dua area saja tapi memiliki pengetahuan yang cukup tentang area lain untuk membentuk tim pendukung yang berperforma tinggi bagi dirinya. Ada 5 jenis tipe spesialisasi CEO yang menurut Citrin akan banyak dibutuhkan, yang pertama disebut The Brain yaitu CEO yang memiliki keahlian ilmiah sehingga memenuhi kebutuhan untuk, tidak hanya mengembangkan produk unggulan, tapi juga menginspirasi tim pembangunan dan tim litbang (contohnya adalah Arthur D. Levinson, seorang master Biochemistry, CEO Genentech yang terkenal sering mengirim tulisan-tulisan ilmiah kepada para peneliti di perusahaannya). Tipe kedua adalah The Ambassador, yaitu CEO yang sering bepergian ke luar negeri (Cina, India, Rusia, Brazil, dan Dubai) dan tak hanya mengenal area yang dikunjungi, tapi juga menjadi punya akses ke pemerintah lokal, keluarga berpengaruh dan orang kaya setempat karena perjalanannya (contoh, CEO News Corp, Rupert Murdoch yang mempunyai dukungan pemerintah Beijing dan perusahaan-perusahaan lokal, dan CEO PepsiCo., Indra K. Nooyi yang lahir di India). Type ketiga adalah The Dealmaker, CEO spesialisasi pembuat kesepakatan skala besar yang mempunyai kemampuan baik menjual aset tidak vital perusahaan atau mendekati pemegang saham pada suatu akuisisi (contohnya mantan CEO AT&T, Edward Whitacre yang mempu meningkatkan nilai perusahaan komunikasi SBC dari perusahaan terkecil regional menjadi nomor satu dengan nilai mencapai 242 milliar Dollar). Type keempat adalah The Conductor, yaitu CEO yang mampu mengatur semua pihak yang terlibat dalam kehidupan perusahaan, baik divisi-divisi internal maupun pihak eksternal seperti kongsi perusahaan dan tenaga-tenaga inovator dari luar perusahaan, untuk bekerja sesuai kepentingan perusahaan (contohnya adalah A.G. Latley, CEO P&G yang mempunyai pendapat bahwa setengah dari semua produk baru P&G sebaiknya dihasilkan diluar lab litbang perusahaan). Type terakhir adalah The Casting Agent yang ahli mencari pekerja terbaik dan memanfaatkan keahlian mereka (contohnya calon CEO Xerox, Ursula M. Burns yang diakui CEO sekarang sebagai ahli menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat).


Punya Taufan
Satu kalimat:
Di masa depan, akan ada lima tipe CEO spesialis dengan permintaan terbesar: Sang Otak, Sang Perwakilan, Sang Pembuat Persetujuan, Sang Pengarah, Sang Penentu Peran.

Enam kalimat:
Lima tahun mendatang, dewan perusahaan butuh merangkul konsep CEO spesialis. Para dewan direksi mau tak mau harus bersikap lebih realistis terhadap kelangkaan CEO yang sempurna. Alih-alih mempertahankan para pemimpin yang serba bisa, mereka sebaiknya perlahan beralih kepada para CEO berpengalaman yang mendalami satu atau dua area yang menentukan dan cukup mengetahui bagaimana menjadi peran pendukung dengan unjuk kerja yang tinggi. Perubahan yang terfokus pada dewan perusahan tersebut dapat menimbulkan adanya gilir kerja pada struktur perusahaan. Semakin banyak pimpinan memperlakukan para pekerja sebagai rekan kerja yang dekat dan sederajat, dan semakin banyak para pemimpin yang berkemampuan spesifik, seperti misalnya kepala sumber daya manusia dan pemasaran, yang berinteraksi dengan dewan perusahaan. Di masa depan, akan ada lima tipe CEO spesialis dengan permintaan terbesar: Sang Otak, Sang Perwakilan, Sang Pembuat Persetujuan, Sang Pengarah, Sang Penentu Peran.

HOME, OFFICE, AND LABORATORY

HOME, OFFICE, AND LABORATORY

By: Lora


Margaret Regan, pemimpin konsultan dari Goldman Sachs, JPMorgan Chase, dan PepsiCo, mendirikan FutureWork Institute yang mempraktekan teori untuk bekerja dengan jaringan jauh konsultan paruh waktu yang tidak berada di kantor. Regan mengemukakan 3 langkah menuju jalan untuk memotivasi, mengatur, dan memimpin workforce masa depan, yaitu: 1. Fleksibilitas dari pengembangan –berdasarkan filosofi Regan, “My Job My Way” dimana seorang konsultan dapat menaikkan atau menurunkan porsi pekerjaannya jika dibutuhkan, termasuk menjadikan rumahnya sebagai kantor atau hadir dalam rapat dengan menggunakan Second Life (dunia virtual online)– , 2. Membangun workforce yang tepat sesuai saat dibutuhkan – Regan memiliki kelompok inti 20 konsultan, namun tetap mempertahankan hubungan baik dengan 80 konsultan dari berbagai macam keahlian yang dapat ia panggil jika dibutuhkan; Regan percaya bahwa lebih banyak lagi pekerjaan dapat ditangani melalui organisasi dengan pegawai inti dengan dukungan dari jaringan agen paruh waktu– , 3. Lebih personal masalah keuntungan dan pembagiannya –Regan lebih menangani pendekatan berbeda untuk keuntungan, misalnya generasi berbeda berujung pada pembagian keuntungan berbeda–.

Dalam 1 Kalimat:

Margaret Regan, pendiri FutureWork Institute, mengemukakan 3 langkah menuju jalan untuk memotivasi, mengatur, dan memimpin workforce masa depan, yaitu: 1. Fleksibilitas dari pengembangan, 2. Membangun workforce yang tepat sesuai saat dibutuhkan, 3. Lebih personal masalah keuntungan dan pembagiannya.

Minggu, 23 September 2007

managing workforce

punya Dian

Willy Chiu, pelaksana jaringan dunia pada laboratorium IBM, melakukan percakapan antar empat benua untuk mengembangkan pilot product. Keberhasilan
koordinasi internasional suatu produk mendapatkan tantangan dari begitu cepatnya dan banyaknya tuntuntan kerja agar suatu organisasi berjalan
dengan efisien, yang juga ditambah dengan fakta bahwa perusahaan mulai mengesampingkan jenis pekerja full-time hierarki yang berlaku pada perusahaan
tersebut. Untuk beradaptasi dengan tantangan ini, multinasional menyewa sosiologis untuk membuka rahasia dari kerja tim dimana antar tidak
pernah bertemu dan menggunakan software yang membantu para insinyur membangun protoype 3D pada dunia virtual yang memungkinkan terjadinya social
networking serta membangun pekerja yang memiliki kemampuan untuk bekerja (kegiatan pasca kampus, leadership training center, online courses).
Penghargaan terhadap talenta pekerja dapat diakomodasi dengan melihat kebudayaan secara luas serta memperluas idiosyncrasies, salah satunya
dilakukan oleh Dow Chemical -mengaktifkan kembali 30% dari 20.000 pekerja yang telah berhenti bekerja dengan menawarkan jam kerja yang fleksibel
, tiga hari kerja dalam seminggu, dan membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi mereka untuk kembali bekerja serta membangun green technology dan
meningkatkan standard kehidupan di negara berkembang bagi pekerja lulusan college-. Bagian yang sulit pada multinasional terletak pada usaha perusahaan
untuk meningkatkan hubungan antar karyawan. Oleh karena itu, dibutuhkan staf yang memiliki pemikiran global minded- seperti yang dilakukan oleh
Nokia yang merekrut staf dengan collaborative mindset, nasionalitas yang luas, usia serta level pendidikan- serta training -Accenture, program
pengembangan kepemimpinan yang memiliki grup pada 4 negara. IBM, dalam Big Blue, memperkenalkan program inovasi berupa portal dimana pekerja dapat
mempergunakan online chat boxes, line up resources dan mendapatkan akses pada market research untuk memperkenalkan ide produk. Menghadapi tuntutan
kerja secara global memang sulit, namun multinasional perlahan mencari penyelesaian untuk mengatasinya.


Dalam 1 kalimat:
Tuntutan kerja multinasional memerlukan adanya koordinasi secara internasional dengan pekerja yang global minded masih terus dikembangkan penyelesaiannya.

Senin, 17 September 2007

Ringkasan pertemuan kedua

Ringkasan pertemuan 2 (menurut persepsi dion):
Pertemuan kedua lebih kepada pembahasan mengenai membuat abstrak yang baik (ingat! Pada dasarnya kegiatan membuat abstrak diadakan agar kita dapat membuat kerangka yang baik, maka menangkap kerangka penulis lain –yang sudah profesional— yang diaplikasikan dalam bentuk membuat abstrak menjadi vital). Pertemuan kedua memfokuskan kepada dua bentuk kesalahan, yaitu, variabel terbuka dan terlewatnya inti-inti tulisan yang masih banyak ditemukan didalam abstrak ‘Her Agony’.

Variabel terbuka adalah penyederhanaan dari detail-detail di artikel yang menggunakan kata umum sehingga tidak memberikan informasi lengkap dari artikel. Variabel terbuka tidak bisa berada didalam abstrak karena salah satu syarat abstrak adalah abstrak telah memiliki detail penting dari artikel. Contoh dari variabel terbuka ada pada tulisan Dekari (sori, bos, gue make tulisan lo sebagai contoh):

1) Tulisan ini membahas mengenai sebuah kenyataan baru mengenai religiusitas seorang Mother Teresa.
2) Hal tersebut disarikan dari sebuah buku berjudul "Mother Teresa: Come Be My Light", yang merupakan kumpulan dari surat-surat yang ditulis Mother Teresa.
3) Pada buku tersebut, diungkapkan keraguan-keraguan yang pernah timbul pada diri beliau, dan membuat dirinya sempat merasakan ketiadaan Tuhan selama kurang lebih 50 tahun.
4) Pergulatan batinnya pun semakin menjadi-jadi<<< VARIABEL TERBUKA akibat kemiskinan lingkungan tempat beliau menjadi pelayan Tuhan.
5) Namun selain itu semua, dikisahkan pula dialog-dialog beliau dengan Tuhan Yesus<<< VARIABEL TERBUKA, dan membuat buku ini semakin kontradiktif<<6) Bisa dikatakan, buku ini membuka tabir sisi lain dari diri seorang Mother Teresa<<< VARIABEL TERBUKA”

Jika dilihat pada kalimat empat, frase ‘semakin menjadi-jadi’ tidak memiliki detail artikel. Hal ini menyebabkan pembaca belum mendapatkan informasi lengkap dari artikel –dimana informasi lengkap adalah tujuan dari abstrak— sehingga kalimat empat (serta kelima dan keenam) masih masuk dalam kategori ringkasan jika dilihat dari ada atau tidaknya detail. Cara untuk memperbaiki kesalahan ini adalah dengan merubah frase yang masih bersifat umum menjadi lebih khusus dengan memasukkan detail. Misal: pada variabel terbuka kedua di kalimat ke lima, frase ‘dan membuat buku ini semakin kontradiktif’ dapat diganti dengan ‘yang membuat kejadian hilangnya kehadiran tuhan dari dalam diri bunda Teresa ditafsirkan berbeda-beda –pihak agama melihatnya sebagai…, pihak atheis melihatnya sebagai…, dan dari psikoanalis melihatnya sebagai…”. Dapat terlihat bahwa perbaikan membuat “kontradiksi” yang dibicarakan Dekari menjadi jelas.

Contoh variabel terbuka lain ada di abstrak Rama (no pun intended) di kalimat tiga:
3) Sepuluh tahun setelah kematiannya ditemukan surat yang berisi bahwa Mother Teresa menjalani lima puluh tahun dalam hidupnya tanpa kepercayaannya terhadap Tuhan dan surga, hal ini terjawab melalui suratnya yang berisikan bagaimana ia melihat lingkungan di dunia <<
Harusnya, untuk memberikan gambaran sesuai artikel, Rama memasukkan detail dari ‘bagaimana bunda Teresa melihat lingkungan di dunia’ dan ‘kondisi yang bunda Teresa percayai’.

Untuk mendapat gambaran tentang beda abstrak dan ringkasan, lihat gambar:





























Kesalahan kedua adalah terlewatnya inti-inti tulisan. Artikel di Time biasanya memiliki enam inti tulisan (oleh karena itu mas Adih meminta kita membuat artikel dalam enam kalimat). Dalam artikel Her Agony, dapat kita lihat bahwa tulisan cukup tercluster menjadi enam bagian besar (oleh karena itu mas Adi memilih artikel ini). Bagian tersebut adalah:
pembukaan (berisi: dikumpulkannya surat-surat bunda Teresa yang menyingkap bahwa imagenya selama ini cukup bertolak belakang dari keadaan sesungguhnya)
sumber artikel (berisi: seputar buku come be my light)
sejarah mengapa bunda Teresa terpanggil untuk menolong orang miskin di Kalkuta (berisi: kepulangannya dari istirahat dari tugas mengajar dan kejadian ia mendengar suara tuhan)
hilangnya kehadiran tuhan dari diri bunda Teresa
penjelasan mengenai fenomena ini dari tiga pendekatan
penutup (berisi: penerimaan bunda Teresa akan kondisinya)

karena tugas abstrak yang diminta mengisntruksikan agar dibuat dalam enam kalimat, harusnya tiap kalimat dalam abstrak mengcover masing-masing satu point ini. Tapi, sebagian besar peserta masih sering melewatkan satu atau lebih bagian ini karena terlalu terkonsentrasi pada satu bagian. Contoh yang akan dipakai adalah tulisan Tisa:

1) Surat-surat rahasia Bunda Teresa kepada para pastor mengungkapkan penderitaannya yang mendalam selama hampir lima puluh tahun kehidupannya sebagai seorang biarawati.
2) Selama hampir lima puluh tahun, Bunda Teresa tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya sehingga ia sering kali merasa hampa dan tidak berarti.
3) Pertanyaannya tentang penyebab kehampaannya itu akhirnya dijawab oleh salah seorang pastor yang bernama Joseph Neuner yang mengatakan: bahwa kehampaannya itu tidak ada penyembuhnya di dunia ini; bahwa merasakan kehadiran Tuhan bukan satu-satunya bukti keberadaan Tuhan dan keinginan Bunda Teresa untuk terus merasakan Tuhan adalah tanda pasti bahwa Tuhan memang hadir secara tersembunyi dalam hidupnya; dan bahwa kehampaannya itu merupakan bagian dari spiritualitas Bunda Teresa dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan.
4) Setelah mendapatkan jawaban itu, Bunda Teresa dapat menemukan lagi keseimbangan dalam kehidupan spiritualnya.
5) Pada akhirnya, sebelum kematiannya, Bunda Teresa meminta agar semua surat yang pernah dialamatkan kepada para pastor itu untuk dimusnahkan karena ia berpikir bahwa masyarakat akan lebih memikirkan dirinya daripada Tuhan jika surat-surat itu menjadi konsumsi publik.
6) Bunda Teresa hanya ingin segala pekerjaan yang dilakukannya di dunia merupakan pekerjaan Tuhan semata.

Kita lihat bahwa abstrak Tisa hanya mengcover tiga poin. Kalimat pertamanya mengcover poin pertama. Kalimat keduanya mengcover poin keempat. Kalimat 3-5 miliknya mengcover poin keenam (dan sebagian kecil poin kelima).

Cara untuk mengatasi kesalahan ini adalah dengan menangkap inti tulisan tiap paragraf, lalu mengelompokkan tiap inti tulisan yang membangun satu buah inti yang lebih besar lagi. Jika digambarkan sebagai berikut:
sebetulnya ada satu lagi inti pelatihan yang belum ditulis, yaitu jenis-2 kesalahan fakta yang juga banyak ditemukan di pelatihan 2. tapi, secara lebih detail, kesalahan fakta akan dibahas di ringkasan pertemuan 3. demikian, semoga ringkasan ini dapat membantu.
Cat. :Untungnya, gue berhasil membuat abstrak gue cukup bebas dari kesalahan-kesalahan ini (karena gue udah mulai latihan membuat abstrak sama mas Adi sejak liburan). So, mungkin peserta yang lain bisa melihat abstrak gue (yang sudah dijamin yang Her Agony, yang lain belum) sebagai bentuk dari hasil yang diinginkan dari pelatihan ini.


artikel wajib 3: boeing gets going

Punya Dion:
dalam satu kalimat:

Boeing kembali memimpin pasar duopoly manufaktur pesawat terbang (mengalahkan Airbus) karena mendengarkan permintaan pelanggan terhadap pesawat yang lebih efisien, memperbesar kerjasama dengan perusahaan lain dalam memproduksi pesawat (70% dari bagian pesawat serta perakitan) dan pengembangan teknologi berkelanjutan pada pesawat.

dalam enam kalimat:

Setelah meninggalkan rencana membuat pesawat berkecepatan tinggi (dengan biaya tinggi) karena mendengarkan permintaan pelanggannya (perusahaan penerbangan), kini Boeing kembali memimpin pasar produksi pesawat terbang dengan pesawat jenis terbarunya, 787, yang efisien. Pembuatan jenis 787 juga memberi perubahan menyeluruh pada Boeing pada aspek sistem manufaktur yaitu dengan menyerahkan produksi 70% dari seluruh bagian pesawat kepada 17 perusahaan dari 10 negara yang menjadi mitra Boeing serta menyerahkan perakitan pada perusahaan New Breed Logistics sehingga keceptana produksi dan kualitas produk meningkat (karena perusahaan mitra bisa memasukkan inovasi hasil pikiran mereka). Secara teknis, poin yang menjadi titik penjualan adalah penggunaan komposit serat-karbon yang membuat pesawat menjadi lebih ringan (dan memakan lebih sedikit bahan bakar), mengubah sistem penggabungan, mengaktifkan kembali program perawatan, pemeriksaan interior kabin, dan menambah performa aerodinamis (pengadaan serat karbon bekerja sama dengan perusahaan Toray Industries dari Jepang). Persaingan duopoly dengan Airbus masih ketat karena Airbus akan mengeluarkan pesawat yang lebih besar, efisien dan berteknologi tinggi di tahun 2013 –yang dijawab Boeing dengan 3 keunggulan Boeing: pembuatan pesawat 787-10 yang lebih besar dan berteknologi 5 tahun lebih maju dari Airbus, kesetiaan pelanggan dan kemudahan pelanggan membeli pesawat karena ada pilihan mesin yang lebih murah. Jadwal pengeluaran model baru juga menguntungkan Boeing karena strategi Boeing yang memberi jarak 2-3 tahun untuk tiap model pesawat (Airbus hanya 1 tahun) membuat Boeing bisa melakukan evaluasi yang lebih menyeluruh. Penggunaan banyak sumber daya pada pesawat Airbus yang besar juga menguntungkan Boeing karena kecepatan produksi pesawat dan harga pesawat Boeing yang lebih murah menyebabkan pelanggan jadi untung dan mempunyai mood membeli yang meningkat (pesawat Boeing untuk 2007 dan 2008 sudah sold-out, bahkan produksi sampai 2015 sudah mulai dipikirkan).

Punya Rama

Boeing sadar bahwa dengan mengubah kecepatan dengan efisiensi pesawatnya, mereka mampu menguasai pasar.

Dibawah tekanan Airbus yang mulai menguasai pasar, Boeing merubah taktiknya dalam memperkenalkan pesawat barunya. Langkah yang tadinya tidak dipikirkan oleh pihak Boeing akhirnya digunakan yaitu dengan mengubah kecepatan dengan efisiensi guna memperkenalkan produk baru mereka yaitu Boeing 787 Dreamliner. Boeing menjadi pilihan penumpang karena memberikan kenyamanan interior seperti jendela yang lebih besar, ruang kaki yang lebih besar untuk tiap kursi, tekanan kabin yang lebih baik serta kelembapan yang lebih baik. Dari pelajaran yang mereka miliki dari pembangunan Boeing 777, Mike Bair sebagai kepala pembuatan Boeing 787 membiarkan kreatifitas partner yang bekerja untuk kebutuhan yang sifatnya tingkat yang tinggi agar memiliki orisinilitas dari kerja sistem, kepercayaan kerja kepada partner, serta banyaknya inovasi yang memungkinkan mereka menembus batas yang mereka belum pernah capai sebelumnya. Kunci keberhasilan Boeing 787 adalah penggunaan komposisi carbon-fiber untuk meringankan beban badan pesawat sehingga bisa menghemat dan mengefisiensikan bahan bakar pesawat dan juga meningkatkan kecepatan pesawat.




punya dekari:
dalam satu kalimat:
Strategi Boeing memenangkan duopoli perusahaan pesawat dengan memperkenalkan pesawat yang memiliki kualitas efisiensi mesin lebih tinggi dari pesaingnya yang lain (pesawat Airbus), dan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan manufaktur dunia.
dalam enam kalimat:
Bermula dari hasil pemikiran bersama, Boeing menciptakan program 7E7 yang direpresentasikan dalam pesawat jet Dreamliner 787. Program ini diciptakan sebagai solusi untuk menandingi perusahaan pembuat pesawat yang lain – Airbus, dengan pesawat andalan A380 – dan mengandalkan efisiensi melebihi kecepatan. Program ini juga memperlihatkan keberanian Boeing dalam bermain resiko, dilihat dari keputusannya untuk berbagi dan menarik partner yang lebih banyak dari perusahaan-perusahaan manufaktur diseluruh dunia (seperti Kawasaki Heavy Industries of Japan dan Italy’s Alenia Vought Aircraft Industries) guna meningkatkan kualitas pesawat tersebut. Pada akhirnya, manajemen yang diperlukan Boeing pun menjadi lebih kompleks hingga melibatkan banker dan ahli finansial guna memberikan saran terkait dengan standar, konfigurasi, dan kemampuan penggantian mesin. Hal ini semakin mempertajam persaingan perusahaan pembuat pesawat yang diduopoli oleh Boeing dan Airbus, dimana Airbus kemudian memunculkan ”An Extra Wide Body” A350 yang dimaksudkan memperlihatkan kelemahan 787-8 yang dianggap terlalu kecil, dan siap dipasarkan tahun 2013. Boeing menjawab tantangan tersebut dengan mengedepankan sisi efisiensi mesin (dapat memakai dua jenis mesin, Rolls-Royce dan GE, sedangkan Airbus hanya bisa memakai Rolls Royce), sehingga lebih mudah dipasarkan dan memberikan kemudahan pelayanan langsung bagi pengguna pesawat dengan tujuan jarak menengah. Produksi pesawat ini akan berlangsung sampai tahun 2015.




Punya Lora:

Boeing, sebuah perusahaan pembuat pesawat terbang, mencoba untuk memikirkan ulang pembuatan pesawat dengan penekanan efisiensi dibandingkan kecepatan-berdasarkan distribusi data yang diberikan perwakilan perusahaan penerbangan. Scott Strode, vice president Boeing, berpendapat bahwa ruang untuk peningkatan selalu tersedia namun distribusi dan sharing adalah dasar yang baik;Airbus, yang merupakan rival dari perusahaan Boeing telah lama menerapkan pendekatan sharing, tetapi menyebabkan kerugian 3 triliun dollar setelah penundaan dua tahun produksi 10.000 pesawat. Pada tahun 2000 Airbus mengumumkan A380 dengan badan yang lebar dan kecepatan yang cocok untuk bepergian antar benua; Boeing kemudian mengikutinya dengan Sonic Cruiser yang hampir mendekati kecepatan suara, namun memerlukan pengeluaran operasional dan bahan bakar yang lebih tinggi, yang kemudian disempurnakan dengan 20% efisiensi bahan bakar, dinamakan 787-“son of the Sonic Sruiser”. Mike Bair, kepala program 787, mengatakan bahwa Boeing telah membuat perubahan yang signifikan dari pendekatan sistem, avionic dan hydraulic sehingga memberikan lebih banyak tanggung jawab pada partner berpengeluaran tinggi Boeing seperti Kawasaki Heavy Industries dan Italy’s Alenia/Vought Aircraft Industries.Secara teknis, kunci penjualan Boeing adalah peggunaan komposisi carbon-fiber pada 50% berat Dreamliner-sebutan 787- yang tidak hanya mengurangi mengurangi berat pesawat-mengurangi konsumsi bahan bakar juga-tetapi juga menyediakan kesempatan bagi perubahan sistem integrasi, rework maintenance program, overhaul cabin interior dan meningkatkan performa aerodinamik; sehingga menjadikan Boeing terdepan dipersaingan-walaupun Airbus A350 akan menerapkan 50% penggunaan carbon-fiber pada tahun 2013. Pesawat Boeing telah terjual habis sebanyak 445 pada tahun ini dan 520 tahun berikutnya; Boeing telah menikmati perjalanannya menuju puncak dengan tetap berfokus pada gambaran besar perkembangan produksinya.

Satu Kalimat:
Boeing, perusahaan pembuat pesawat terbang, telah mengukuhkan dirinya diatas puncak persaingan setelah memperhatikan gambaran besar keinginan pasar perusahaan penerbangan.
Punya Fadli:

1 kalimat:

Boeing mulai bangkit dan menata perusahaannya dengan berbagai macam strategi, mulai dari mengubah sistem perakitan pesawat hingga perubahan sistem produksi, hasilnya mereka kembali mengungguli perusahaan pesaingnya, Airbus.

6 kalimat:

Perusahaan pembuat pesawat, Boeing, bangkit kembali dalam bidang kedirgantaraan dunia, Boeing menemukan apa yang salah pada perusahaan mereka, yaitu selama ini ternyata apa yang Boeing pikirkan berkebalikan dengan pasar perusahaan penerbangan karena Boeing berfikir kecepatan lebih penting daripada efisiensi —perusahaan penerbangan lebih menyukai efisiensi daripada kecepatan—, berdasarkan hal tersebut maka diluncurkanlah program baru yaitu 7E7 (kode E untuk efisiensi), selain itu Boeing juga merubah sistem perakitan pesawat dari sistem yang dikontrol penuh oleh Boeing menjadi sistem yang kooperatif dan pembagian kekuasaan yang terintegrasi. Apa yang Boeing lakukan mendapatkan hasil yang menggembirakan dibandingkan perusahaan pesaing, Airbus, keunggulan Boeing mulai dari pesanan pesawat yang melebihi Airbus (13 unit lebih banyak), profit tertinggi (1,1 miliar dollar), sampai peningkatan pada pemesanan pesawat hingga 47% (tercatat hingga 208 miliar dollar). Perubahan lain yang Boeing lakukan adalah dalam bidang produksi, dimana Boeing memberikan porsi yang besar untuk pembuatan komponen pesawat diluar perusahaan Boeing sendiri dengan level mencapai 70% (pembagian pembuatan komponen pesawat dengan melibatkan 17 perusahaan dari 10 negara) hasilnya pembuatan pesawat 787 menjadi lebih cepat (3 hari) dibandingkan pembuatan pesawat 777 (14 hari). Boeing juga melibatkan bidang lain demi kemajuan perusahaan, yaitu finansial dan bankir, kunci sukses lain pada Boeing adalah bagaimana Boeing memanfaatkan carbon-fiber composite (Boeing bekerja sama dengan pembuat carbon-fiber composite terbesar di dunia, Toray Industries, Tokyo, Jepang) sebagai bahan pembuatan pesawatnya, dengan penggunaan carbon-fiber composite ini membuat pesawat menjadi lebih ringan dan mengurangi konsumsi bahan bakar. Persaingan bisnis antara Boeing dengan Airbus semakin ketat, produk-produk yang mereka keluarkan pun tidak jauh berbeda satu sama lain, sebagai contoh Airbus membuat A 350 dengan teknologi yang lebih maju, penggunaan bahan bakar yang lebih efisien kemudian Boeing mengeluarkan juga pesawat sejenis dengan kode 787-10 untuk menyaingi produk Airbus tersebut. Strategi lain Boeing dalam menghadapi Airbus adalah mempermudah pembelian 787, memberikan pilihan perusahaan penerbangan dengan dua macam mesin (GE dan Rolls-Royce), dan jarak waktu yang cukup untuk pengembangan pesawat baru (2 sampai 3 tahun sebelum pesawat jenis baru diluncurkan), sementara di pihak lain Airbus masih berkutat dengan masalah penundaan pengiriman pesawat dan biaya yang tinggi dalam pembuatan pesawat.

Minggu, 09 September 2007

chinese me generation

---------------Harap yang young survivors di upload di post baru-------------------

Punya Harumi:

Dalam satu kalimat :?>?>?>?>?>?>?>?>?>?>

Peran generasi muda kelas menengah Cina sebagai calon pemimpin dalam menentukkan sistem pemerintahan, komunis ataukah demokrasi.

Dalam enam kalimat :

Enam orang sahabat dari generasi muda kelas menengah Cina disebuah restoran seafood sedang membicarakan banyak hal, kecuali politik. Hal ini membedakan generasi muda saat ini dengan generasi sebelumnya, ketika kehidupan mereka terbentuk karena peristiwa kepahlawanan yang membentuk Cina setengah abad yang lalu separti revolusi budaya, pembukaan diri terhadap negara barat, protes siswa di Tiananmen square, dan supresi yang berkelanjutan. Saat ini terdapat kurang lebih 300 juta orang dewasa di Cina yang berumur dibawah 30 tahun, memberikan banyak keuntungan terhadap negara, dengan meningkatnya pendapatan perbulan sebesar 34% pada tiga tahun belakangan ini -berdasarkan survey yang dilakukan credit Suisse first boston- berdampak pada kebijakan luar negeri negara lain. Sinologist negara barat sudah memprediksi bahwa meningkatnya ekonomi di Cina akan merubahnya menjadi negara demokrasi, namun hal tersebut belum tentu tercapai karena generasi muda Cina saat ini sangat positif tentang pemerintahan dan mereka sangat bangga dengan apa yang telah dicapai Cina saat ini, menurut P.T. Black yang melakukan riset untuk jigsaw internasional. Beberapa hal yang membuat generasi muda Cina kurang peduli dengan politik adalah; kebijakan satu anak pada tahun 1978, membuat generasi muda saat ini lebih terfokus pada konsumerisme, video games, internet, namun mereka juga menjadi lebih berpendidikan daripada generasi sebelumnya; Mao campaign di akhir tahun 1950-an menyebabkan 20-30 juta orang meninggal karena kelaparan; chaos yang terjadi karena revolusi budaya. Generasi muda Cina dibawah 30 tahun yang pada tahun 2015 diperkirakan akan meningkat sebesar 61% menjadi 500 juta atau setara dengan keseluruhan populasi di Eropa, oleh pemerintah dibuat senang dengan berbagai kebijakan, salah satunya adalah kepemilikan properti, namun mereka lebih condong kepada kelas menengah dan menyampingkan kepemilikan tanah petani, hal ini dapat membuat Cina terpecah.



PUNYA LORA:

China’s Me generation, generasi muda kelas menengah Cina dibawah usia 30 tahun, adalah generasi yang kaya, muda, dan bahagia, namun jarang membicarakan politik. Hal ini memisahkan mereka dari generasi terdahulu yang hidupnya menyaksikan dan ambil bagian dalam kejadian sejarah yang membentuk republik Cina setengah abad lalu-revolusi kebudayaan, masuknya pengaruh Barat, dan protes mahasiswa di Tiananmen. Gaya hidup yang berorientasi pada diri sendiri, lepas dari pragmatisme politik, menjadi kunci bertahannya partai komunis di Cina-selama partai dapat mempertahankan keadaan ekonomi Cina-, dan mengecilkan kemungkinan demokrasi dijalankan di negara tersebut. Generasi ini hidup pada perubahan demografi yang tinggi, dimana pemerintah menetapkan satu anak pada setiap keluarga, menjadikan sebuah kelompok anak tunggal yang diberikan kecenderungan pertumbuhan daya konsumerisme, internet dan video game oleh keluarga yang membentuk mereka. Sebagai hasil timbullah dilema bagi pemerintah Cina, ditengah masalah kesehatan dan pendidikan, mengenai adanya kesenjangan penghasilan antara kota dan desa. Masa depan Cina kemudian terletak pada apakah generasi-yang hanya bergerak ketika kebebasan mereka terancam- menyadari pentingnya demokrasi bagi Cina.

dalam satu kalimat:
China’s Me generation, generasi muda kelas menengah Cina dibawah usia 30 tahun, adalah generasi yang kaya, muda, dan bahagia, namun jarang membicarakan politik-yang sebenarnya merupakan penopang masa depan Cina.

punya Evan:

Politik tidak pernah dibicarakan sekelompok muda-mudi kelas menengah Cina (generasi Me) bila sedang berkumpul, karena tidak ada yang dapat dilakukan terhadap politik jadi tidak ada pembicaraan yang mengacu ataupun terlibat tentang hal itu, menurut Silence Chen, 27, eksekutif pembukuan periklanan global Ogilvy & Mather. Hal ini membuat generasi Me menjadi pasif terhadap politik dan membuat demokrasi tidak akan muncul di Cina dalam waktu dekat, yang menjadi masalah bagi pembuat kebijakan Barat –yang ingin mengintervensi Cina-, sebab mereka -generasi Me- bangga dengan apa yang telah dicapai Cina dan sikap mereka sangat positif terhadap pemerintah, menurut P.T Black, pemimpin penelitian pemasaran –Jigsaw International- di Shanghai. Selain itu bagi mereka politik itu melelahkan, karena sejak kecil pemikiran mereka sudah dibentuk oleh pengalaman keluarga mereka (Lompatan Besar ke Depan & Revolusi Budaya) semasa kepemimpinan Mao, yang membuat orang enggan untuk berpolitik selamanya. Bagi pemimpin Cina, keberadaan generasi Me dianggap penting untuk keberlangsungan Partai Komunis –pada tahun 2015 jumlah penduduk dewasa Cina dibawah 30 tahun diperkirakan akan mencapai 61% populasi Cina atau 500 juta-, oleh karena itu pemerintah berusaha membuat mayoritas generasi Me gembira, dengan membuat kebijakan yang menguntungkan generasi Me. Hal ini membuat penguasa Cina menghadapi dilema: kebijakan yang sangat melayani kelas menengah urban akan mengorbankan masyarakat miskin pedesaan, tetapi sampai saat ini pemerintah Cina masih memihak orang kaya. Jadi jika Barat mengharapkan Cina menjadi demokratis, maka ia harus menemukan jalan untuk meyakinkan bahwa demokrasi berguna bagi Cina.


Punya Naim:

Artikel yang menggunakan judul “China’s Me Generation” ini melihat generasi muda Cina sebagai generasi yang berpusat pada diri sendiri, kaya dan bahagia, serta tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan politik. Sikap self-centered pada generasi kaya dan bahagia ini dilihat dari banyaknya uang yang mereka gunakan untuk kepentingan diri mereka sendiri. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang hidup untuk anaknya, generasi ini cenderung menunjukkan sikap hidup bagi diri mereka sendiri. Sikap ini dapat dikarenakan beberapa faktor, di antaranya keberadaan mereka sebagai anak tunggal akibat peraturan pemerintah mengenai jumlah anak, internet, video games dan semakin tingginya tingkat pendidikan mereka. Hidup yang nyaman membuat mereka tidak tertarik untuk mengusik sistem politik yang telah ada Cina, sebaliknya mereka bangga dan memiliki sikap positif pada pemerintahan yang telah ada. Ketidaktertarikan ini membuat mereka tidak berniat mengubah sistem yang telah ada selama hal tersebut tidak mengganggu kepentingan mereka.

Dalam satu kalimat:

Artikel China’s Me Generation” melihat generasi muda Cina sebagai generasi yang berorientasi pada diri sendiri, kaya dan bahagia, serta tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan politik selama kepentingan mereka tetap dipenuhi oleh sistem pemerintahan yang telah ada.

Punya Tisa:
enam kalimat:

Generasi penerus bangsa China yang sekarang berusia sekitar 30 tahunan—China’s me generation—adalah generasi yang bahagia dan kaya, penyumbang terbesar kemajuan ekonomi di China tetapi berorientasi pada diri sendiri serta menjalani kehidupan tanpa memikirkan unsur politik. Generasi ini tidak tertarik dalam hal politik, khususnya demokrasi, karena mereka hidup pada saat kondisi perekonomian di China sedang booming, hidup mereka telah mapan, tenang dan mereka juga telah lelah dengan berbagai cerita buruk tentang demokrasi yang mereka dengar dari orangtuanya. Namun ketidakpedulian generasi ini terhadap kondisi politik di China—yang berdampak pada kebijakan luar negeri China—tentu saja mengundang sorotan, baik dari pihak pemerintah China maupun dari luar China. Para pengamat mengatakan bahwa penolakan generasi ini terhadap politik memang masuk akal, selama China masih mengalami masa-masa baik seperti sekarang ini. Pertanyaannya sekarang adalah apakah yang akan terjadi pada generasi ini—dan juga China—ketika masa kejayaan China berakhir. Oleh karena itu, tantangan terbesar bagi China sekarang ini adalah mengambil keputusan untuk mulai mendorong terjadinya reformasi di bidang sosial dan politik yang diperlukan untuk menjamin stabilitas dan kejayaan negara ini dalam waktu yang panjang.

satu kalimat:

China’s me generation adalah generasi penerus bangsa China yang hidup mapan dalam masa-masa kejayaan perekonomian China tetapi tanpa unsur politik dalam kehidupannya.

Punya Novika (bukan Navika)

Artikel dalam satu kalimat:

Di balik kehidupan mereka yang mapan dan gaya, generasi muda China saat ini ternyata memiliki keacuhan terhadap masalah politik di negara mereka.


Artikel dalam 6 kalimat:

Prediksi James Mann, pengarang The China Fantasy, bahwa China, dengan didukung oleh kemajuan perekonomiannya, akan mengalami masa demokrasi dipatahkan oleh kenyataan gaya hidup generasi muda China saat ini yang mapan- berjumlah sekitar 300 juta orang dengan peningkatan income sebesar 34 % selama 3 tahun terakhir- tetapi tidak mempedulikan permasalahan politik di negara mereka. Beberapa hal yang dianggap menjadi penyebab keacuhan China Me’s Generation, sebutan untuk generasi muda China yang berusia 20-29 tahun tersebut, adalah: masalah demografi, yang disebabkan oleh kebijakan satu-anak pada tahun 1978, keterbukaan China terhadap budaya-budaya barat, dan kelelahan dalam berkecimpung di dunia politik yang sudah banyak diceritakan orang tua mereka sejak masih kecil tetapi tidak mereka alami sendiri. Jumlah mereka yang banyak (pada tahun 2015 diprediksi jumlah generasi muda di bawah 30 tahun akan meningkat menjadi 500 juta orang atau 61 % dari keseluruhan penduduk China, atau setara dengan keseluruhan populasi Uni Eropa) membuat pemerintah China menetapkan kebijakan-kebijakan yang menganakemaskan mereka, seperti kebijakan kepemilikan kendaraan bermotor dan properti mewah, tetapi ternyata kebijakan tersebut malah menimbulkan masalah baru, seperti polusi udara (Beijing termasuk yang terburuk) dan tidak dilaksanakan sebagai mana mestinya, sehingga meskipun telah ditetapkan adanya hukum kepemilikan properti, tetap saja hanya melindungi aset pemilik real estate, mobil, dan pemegang saham. Pada akhirnya, jika tetap seperti ini, jurang pemisah antara kaya dan miskin di China akan semakin lebar dan merupakan tantangan bagi bangsa tersebut untuk mengubah konstruk sosial dan politiknya agar dapat mempertahankan stabilitas dan kesejahteraan bangsa ini. Meskipun menunjukkan minat yang kecil dalam pemilihan umum, generasi muda China bukannya acuh dalam setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, bahkan mereka terkadang bersemangat, seperti yang ditunjukkan pada Oktober lalu ketika President Hu Jintao, berdasarkan Hong Kong’s South China Morning Post, mengabulkan protes warga kelas menengah Beijing akibat adanya larangan untuk memelihara hewan dengan tinggi lebih dari 14 inch (35 cm). Bangsa Barat mungkin harus dapat memikirkan cara untuk merangsang pembentukan terobosan baru seperti itu agar demokrasi di China dapat terbentuk, tetapi tentu saja demokrasi hanya menjadi sebuah utopia yang tidak akan pernah terjadi selama generasi muda China belum menyadari pentingnya arti politik itu sendiri.



Sabtu, 08 September 2007

Tugas 2 "Young Survivors"

Punya Dian:

Bagi Karen Dyer -satu dari 300.000 remaja yang terjangkit kanker dan menjadi childhood-cancer survivors angkatan pertama yang merasakan keuntungan dari penelitian-penelitian beberapa dekade yang lalu mengenai penanganan kanker bagi usia muda- 27 Agustus adalah hari dimana kehidupannya berubah untuk selamanya. Riwayat medis Dyer dan remaja lainnya -pengidap kanker- menjadi bahan yang berharga bagi para dokter dan pasien lainnya di masa depan, tidak hanya untuk penanganan penyakit kanker seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi namun juga mencakup komplikasi yang dapat terjadi setelah penanganan tersebut. Sejak 1970, kemungkinan hidup untuk lima tahun ke depan bagi anak penderita kanker meningkat dari 25 % menjadi 80%, namun hal ini hanya berdampak kecil bagi perkembangan obat-obatan karena adanya larangan uji coba obat langsung pada pasien. Saat ini pasien kanker seperti Dyer sudah diizinkan untuk mencobanya secara langsung dan hasilnya pengobatan yang dilakukan efektif bagi para pasien muda karena fisik mereka cukup tahan dengan pemberian berbagai obat sehingga membantu meningkatkan respon tubuh pasien. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh US National Cancer Institute (NCI) sejak 1994 yang menemukan bahwa pasien akan merasakan kondisi tubuh yang kronis selama 3 kali dalam hidupnya, terutama pada jantung mereka -sebagai akibat dari pemberian kemoterapi yang intens- yang dapat diantisipasi dengan screening dan penanganan kesehatan lebih lanjut. Pada kenyataannya hanya 20% dari pasien yang mengindahkan masalah ini,padahal kondisi kronis seringkali muncul saat usia pasien 30-40 tahun. Oleh karena itu, Hudson dan St. Jude epidemiologis Les Robinson memperkenalkan program follow up, dengan mengundang 5000 pasien yang telah melewati 10 tahun hidup mereka dari kanker untuk melakukan checkup gratis selama sisa hidupnya, untuk membantu survivor mengenali perkembangan kesehatan mereka.


Dalam 1 kalimat:

Penelitian mengenai kanker yang dialami remaja mulai dari masa penanganan hingga medikal follow up menghasilkan keuntungan bagi para survivor.

Punya rama

Dengan mengenal kanker lebih mendalam, kita juga dapat menemukan obatnya.

Punya rama

Artikel young survivors memberikan insight kepada pembaca mengenai penyakit kanker dan bagaimana menghadapinya. Karen Dyer menderita kanker pada umur 15 dan hidupnya berubah, namun dengan menjalani pengobatan Karen mulai sembuh dan lulus kuliah pada umur 28. Dr. Melissa Hudson dari Rumah Sakit riset anak-anak St. Jude mengemukakan bahwa dengan mempelajari orang yang mencapai kesembuhan dari penyakit kanker dapat membantu riset mengenai pencarian obat untuk kesembuhan kanker untuk orang banyak. Anak muda dianggap sebagai subjek yang bagus untuk riset ini karena kemampuan biologisnya yang masih bagus dalam melawan penyakit dibandingkan dengan orang dewasa. Dengan mengandalkan kembalinya pasien kanker yang sudah sembuh dapat melihat perkembangan kesehatan orang-orang yang sudah sembuh kanker agar dapat mencegah adanya gejala susulan yang memungkinkan terjadinya penyakit yang lebih kronis. Penelitian ini dapat berguna dalam membantu kesembuhan orang-orang yang menderita kanker lainnya dan memberikan mereka adanya harapan untuk hidup lebih lama dan meraih mimpi-mimpinya yang biasa dianggap remeh oleh orang-orang yang sehat.

punya dion:

dalam satu kalimat:

Setelah makin banyaknya pasien muda yang sembuh dari kanker, riset tentang kanker makin berkembang ke arah mereka yang telah sembuh untuk melihat dan menjaga kesehatan mereka pasca perawatan kanker yang terbukti banyak memiliki efek samping –yang dapat dicegah dengan deteksi awal— dan ke masa 20 sampai 30 tahun pasca sembuh dari kanker.

dalam enam kalimat:

Karen Dyer tidak salah saat ia lebih mengkhawatirkan penampilan daripada nyawanya ketika ia menjadi pasien kanker di tahun 1994 karena rupanya ia –dan 300.000 pasien muda lainnya— termasuk gelombang pertama dari orang-orang yang selamat dari kanker berkat hasil riset puluhan tahun tentang perawatan kanker pada pasien muda. Orang-orang yang telah sembuh ini –kini telah memasuki tahap dewasa muda— tidak sekedar menyelamatkan diri sendiri tapi juga telah menyumbangkan bahan acuan, melalui catatan kesehatan mereka, bagi dokter untuk melawan kanker dan menjaga kesehatan setelah pasien sembuh (yang terakhir adalah hal baru karena dulu tidak lebih dari setengah pasien muda kanker akan hidup sampai usia remaja). Yang mengejutkan, kesuksesan mereka melawan kanker bukan karena ditemukannya obat kanker khusus pasien muda, melainkan dengan kombinasi obat lama (yang baru diuji pada orang dewasa) yang ternyata cukup efektif karena organ dalam anak-anak cukup kuat menerima obat-obat kanker yang sebenarnya racun bagi tubuh. Tapi para anak muda tersebut belum bisa lepas sepenuhnya dari efek dari masa sakitnya dulu karena temuan-temuan bahaya kesehatan akibat perawatan yang mereka jalani –penyakit jantung, kanker sekunder, penurunan kognitif— terus menggunung. Penyakit-penyakit yang diderita mereka yang sembuh dari kanker –yang paling umum adalah penyakit jantung akibat ekspos terhadap chemoteraphy agents— dapat dicegah dengan proses screening (pemeriksaan menyeluruh) dan perawatan lanjutan ; yang membuatcek kesehatan tahunan menjadi sesuatu yang penting tetapi baru dijalani oleh 20% dari mereka yang sembuh dari kanker di masa kanak-kanak. Kini, studi untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang yang telah sembuh dari kanker selama 20 sampai 30 tahun –apa yang terjadi pada 10 tahun pertama sudah banyak diketahui— sedang dilaksanakan oleh rumah sakit Hudson&St. June dengan meminta 5000 mantan pasien untuk di cek kesehatan setiap tahun sampai akhir hayatnya (650 sukarelawan pertama akan dikumpulkan bulan depan).

punya mon2:

Dalam 1 kalimat :
Cek kesehatan secara berkala dan menyeluruh pada para anak-anak penderita kanker yang dinyatakan telah sembuh, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya efek samping jangka panjang yang dapat ditimbulkan oleh pengobatan kanker tersebut.

Dalam 6 kalimat : Karen Dyer, seorang wanita yang pernah didiagnosis menderita kista di pinggul kirinya saat berumur 15 tahun, merupakan salah satu dari 300.000 pasien muda -atau yang sering disebut young survivors- yang selamat dari penyakit kanker berkat hasil penelitian tentang penanganan penyakit kanker yang telah berjalan selama beberapa dekade. Catatan kesehatan Dyer dan young survivors lainnya merupakan sebuah aset bagi para dokter dan pasien-pasien kanker lain mengenai cara untuk mengatasi kanker dan juga cara untuk mencegah terjadinya komplikasi dari pengobatan kanker, seperti operasi, kemoterapi, dan juga radiasi, yang seringkali kurang mendapat perhatian dari dokter. Penanganan kanker terhadap anak-anak yang umumnya menggunakan dosis obat yang lebih besar daripada orang dewasa –dikarenakan terbukti lebih efektif dan organ-organ tubuh anak, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal, lebih toleran terhadap dosis obat yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa- dapat menciptakan efek samping yang berbahaya, seperti penyakit jantung, kemungkinan munculnya kanker lanjutan (secondary cancers), dan penurunan fungsi kognitif. Untuk mencegah terjadi nya efek samping tersebut, para dokter kini tidak hanya menitikberatkan pada penanganan kanker yang sekarang diderita namun juga pada penanganan penyakit-penyakit yang dapat muncul di masa datang. Pemeriksaan dini secara rutin diperlukan untuk mencegah kemungkinan meluasnya komplikasi yang akan lebih sulit ditangani saat dewasa namun hasil penelitian NCI menunjukkan ternyata hanya 20% dari young survivors yang menuruti saran dokter untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Hal tersebut menyebabkan para dokter secara agresif menjalankan misi pencegahan komplikasi dari penanganan penyakit kanker, salah satu cara yang dilakukan oleh Hudson dan St. Jude epidomologist Les Robinson adalah dengan mengontak kembali 5000 pasien penderita kanker yang telah dinyatakan sembuh selama 10 tahun untuk melakukan pemeriksaan secara gratis, seperti pemeriksaan darah untuk mengevaluasi keadaan ginjal, liver, thyroid, system kekebalan, pemeriksaan MRI, dan konsultasi kesuburan ataupun spesialisasi lain sesuai dengan penanganan yang mereka terima.

Punya Fadli

1 kalimat:

Penderita kanker usia dini yang telah menjadi dewasa dan pulih dari kanker memberikan pengaruh pada cara pengobatan kanker.

6 kalimat:

Karen Dyer, 28 tahun —salah satu dari 300.000 orang dewasa penderita kanker usia dini di Amerika yang sukses dalam pengobatan kanker semenjak kecil—, sekarang mempunyai kesempatan melewati tahap-tahap kehidupan seperti orang-orang pada umumnya untuk lulus kuliah, bekerja, dan menikah. Apa yang dialami Dyer merupakan pelajaran penting bagi dokter-dokter dalam menghadapi kanker yang diidap pada usia dini dan berbagai macam dampak dari pengobatannya seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi. Harapan untuk sembuh penderita kanker usia dini meningkat, sebagai contoh pada penderita leukimia atau lymphoma mempunyai harapan untuk sembuh lebih dari 80% sejak tahun 1970-an, dan yang mengejutkan dari berbagai kesuksesan dalam pengobatan kanker ini adalah tidak menggunakan obat baru tetapi menggunakan dengan bijak berbagai obat kemoterapi yang sudah ada dengan berbagai kombinasi yang inovatif, penyebabnya adalah sampai tahun 2003 tidak ada hukum yang memperbolehkan lembaga pengaturan makanan dan obat Amerika (U.S. Food and Drug Adminitration) untuk menguji obat baru pada anak-anak. Hal lain yang menjadi perhatian dalam memberikan pengobatan pada penderita kanker usia dini adalah efek dari pengobatan ketika penderita telah menjadi dewasa, hasil survey U.S. National Cancer Institute (NCI) menyebutkan penderita kanker usia dini mempunyai kemungkinan untuk mempunyai kondisi kesehatan kronis tiga kali lebih besar daripada saudaranya yang tidak berpenyakit kanker, penyakit yang umum timbul adalah serangan jantung, stroke, serta kanker payudara. Untuk mencegah masalah kesehatan kronis pada penderita kanker usia dini ketika mereka dewasa dengan melakukan pengecekan kesehatan setiap tahun, namun sayangnya menurut data NCI hanya 20% penderita kanker yang melakukan saran yang sederhana ini, maka banyak dokter yang mencari para penderita kanker usia dini ketika usia mereka mencapai 30-40 tahun. Usaha lainnya, seperti yang dilakukan oleh Les Robison, epidemiologis dari Hudson dan St. Jude, adalah dengan menghubungi 5.000 penderita kanker usia dini yang telah pulih selama 10 tahun kemudian mengundang mereka untuk mendapatkan fasilitas cek kesehatan gratis, saran-saran sederhana untuk selalu mengecek kesehatan ini merupakan sebuah hal yang sangat membantu para ilmuan untuk menghadapi kanker, dan apa yang Dyer alami mungkin dapat menginspirasi penderita kanker usia dini lain.

Punya dekari:

Artikel ini menggambarkan bagaimana usaha Amerika Serikat untuk terus memeramgi Kanker dengan mengembangkan pengetahuan yang didapat dari generasi muda pertama pengidap Kanker yang dapat bertahan hidup. Riwayat dan catatan medis dari pemuda pengidap kanker yang berhasil hidup seperti Evan T dan Dyer menjadi data yang sangat membantu dunia kedokteran dalam melakukan pengobatan Kanker dan pencegahannya. Hanya saja, masih terdapat masalah pada obat-obatan khusus anak dan remaja – karena hanya diujikan pada orang dewasa – serta penyakit turunan yang kerap timbul pada masa Chemotherapy (contohnya jantung dan stroke). Untuk mengatasinya, diberikan penambahan dosis obat yang sesuai serta terapi dan check up berkala bagi para pemuda penderita Kanker tersebut. Tidak hanya itu, dikembangkan pula sebuah program besar oleh Hudson dan Les Robison, dimana pemuda dengan Kanker yang berhasil mencapai tahun ke 10 dalam bertahan hidup akan mendapatkan check up gratis seumur hidup. Dengan kemajuan tersebut, tidak lama lagi akan lebih banyak kita lihat senyuman kemenangan seperti milik Evan dan Dyer dari para pengidap Kanker usia muda di Amerika, dan mungkin juga dunia.

Senin, 03 September 2007

Abstrak wajib 01: 'Her Agony'

Punya Dian:
Bunda Teresa yang dilihat sebagai pemeluk agama yang taat ternyata menghabiskan hampir 50 tahun kehidupannya tanpa menyadari kehadiran Tuhan. (dalam 1 kalimat)

Abstrak:
Artikel "Her Agony" menceritakan surat rahasia Bunda Teresa yang menunjukkan bahwa ia pernah mengalami keraguan dalam hidupnya karena tidak adanya Tuhan. Hal ini memunculkan pertanyaan publik mengenai Tuhan dan keyakinannya, apa yang melatari pencapaian Bunda Teresa di dunia, dan persistensi dari cinta serta kerendahan hatinya pada manusia. Pengalaman spiritualnya yang dramatis dengan berbicara dengan Tuhan dirasakan sebagai suatu peristiwa alamiah--my darkness dan the absent one-- yang menimbulkan keraguan dalam dirinya sehingga Bunda Teresa mempelajari secara mendalam agamanya. Kunci dari penjelasan ini ada pada aspek spiritual dari agama Katolik yang diperjelas oleh pandangan psikologis, di mana kondisi ini akan mencapai keseimbangan dan integritas spiritual pribadi. Hal yang sama juga pernah dirasakan oleh Malcolm Muggerrigde--pembuat film--bahwa kehidupan spiritual, dari keraguan hingga menjadi spiritual, dilandasi oleh cinta yang dapat dipahami sebagai satu pelajaran berharga.

Punya Mon-mon:
Dalam buku Mother Theresa: Come Be My Light, terungkap suatu kenyataan mengejutkan bahwa Suster Theresa, seorang biarawati yang pernah mendapat hadiah nobel akan baktinya dalam menolong orang-orang yang miskin dan terlantar, memiliki keraguan terhadap keberadaan Tuhan. Buku yang mengungkapkan kenyataan ini merupakan buku yang berisi surat-surat Suster Theresa untuk pastur pengakuan dosa (confessors) dan kepala biaranya selama 66 tahun yang tidak dihancurkan oleh pihak gereja walaupun sang suster memintanya. Surat-surat tersebut mengungkapkan bahwa Suster Theresa merasa Tuhan telah membuangnya sehingga dia harus melakukan tugas-tugas kemanusiaan agar dapat dicintai Tuhan. Perasaan ragu tersebut membuat Suster Theresa merasa dirinya berada dalam kegelapan dan kepedihan yang makin terasa saat dirinya sukses melakukan tugas-tugasnya. Seorang psikoanalis, Dr. Richard Goettlieb, mencoba menjelaskan akan kondisi tersebut dengan teori mengenai adanya konflik dalam diri Suster Theresa mengenai konsep prestasii yang dianggap dosa yang harus ditebus dengan hukuman, semakin dia menginginkan Tuhan semakin dia merasa berdosa akan keegoisannya. Kondisi yang dialami Suster Theresa merupakan suatu contoh akan self-emptying love.

Punya Dion: (sudah lewat deadline)
Artikel “Her Agony” menceritakan tentang sisi lain Mother Teresa –bersumber dari surat-suratnya kepada orang-orang tempat ia mengaku dosa (confessor) yang menyingkap bahwa selama hampir 50 tahun ia tidak merasakan kehadiran tuhan dalam hidupnya— yang bertolak belakang dari citra yang tertangkap selama ini, melalui hasil kerjanya, doa-doa yang ia ucapkan dan pidato penerimaan nobelnya, yaitu hatinya berada di dalam kasih tuhan. Sumber utama artikel ini –sebuah buku yang berisi kumpulan surat-surat Mother Teresa, “Come Be My Light”— bukan karya dari pihak anti agama, melainkan hasil kerja seorang anggota senior Badan Amal Misionari (tempat Mother Teresa mengabdi) yang sedang mempersiapkan petisi untuk mengangkat Mother Teresa menjadi Orang Suci (pengumpulan surat-surat itu adalah bagian dari proses pengangkatan itu). “Kekosongan” atau “kesendirian” yang amat menyiksa yang dirasakan Mother Teresa bermula dari tahun 1948, hanya berselang dua tahun dari pengalaman spiritualnya mendengar dan bertemu Kristus. Ada tiga pendekatan yang mencoba menjelaskan fenomena ini –dari agama: bentuk penyucian diri dan pembuktian cinta yang seratus persen dilakukan oleh tuhan, dari psikoanalisa: hasil dari kepribadian Mother Teresa yang mempunyai konflik dengan pencapaian diri, dan dari atheis: Mother Teresa menyadari bahwa tuhan tak ada tapi tetap mempertahankan keyakinannya—. Mother Teresa akhirnya menerima keadaannya dan menganggap bahwa “kegelapan” itu adalah takdirnya yang merupakan jawaban dari doanya yang ingin meringankan derita Kristus. Hikmah dari kejadian yang menimpa Mother Teresa adalah agar manusia yang tidak menemukan cinta tuhan dalam dirinya bisa tetap mencintai tuhan dan berkata seperti Mother Teresa, “kebahagiaanmu (tuhan) adalah apa yang kuinginkan.”

Punya Rama:
Artikel ini menceritakan mengenai keraguan yang dialami oleh Mother Teresa mengenai adanya Tuhan dan surga. Sebagai tokoh yang sangat ternama di Agama Kristen, Mother Teresa dilihat oleh umatnya sebagai tokoh yang mampu mengarahkan dan mengajarkan umatnya mengenai Kristen. Sepuluh tahun setelah kematiannya ditemukan surat yang berisi bahwa Mother Teresa menjalani lima puluh tahun dalam hidupnya tanpa kepercayaannya terhadap Tuhan dan surga, hal ini terjawab melalui suratnya yang berisikan bagaimana ia melihat lingkungan di dunia yang sangat tidak sesuai dengan kondisi yang ia percayai. Mother Teresa mengetahui bahwa dengan mendekatkan diri kepada Yesus, ia akan memiliki rasa kedamaian dan kebahagiaan namun saat ia berkeliling dunia, Mother Teresa melihat bagaimana masih banyak orang-orang yang kurang beruntung sehingga mengguncang kepercayaannya terhadap adanya surga dan Tuhan. Pesan yang ditinggalkan pula oleh Mother Teresa adalah tidak boleh disebarluaskannya surat yang berisi keluhannya ini, karena dapat merusak kepercayaan terhadap Yesus dan menempatkan ia ke dalam kepercayaan yang baru.

Punya Lora
Bunda Teresa, seorang biarawati Katolik peraih hadiah nobel, merasakan kehampaan Tuhan dalam pelayanannya terhadap kaum miskin di Kalkuta yang diawali ketika ia mendengar panggilan Tuhan untuk mengajar dan melayani di daerah kumuh - orang sakit, anak-anak jalanan, pengemis. Ketika pelayanan yang ia lakukan semakin berkembang ia semakin merasakan ketidak adaan Yesus yang ia nyatakan dalam suratnya kepada Perier "The more I want Him- the less I am wanted". Dr. Richard Gottlieb menjelaskan bahwa orang yang memiliki kepribadian seperti Bunda Teresa sering mengalami konflik batin tentang tingginya pencapaian dan menemukan cara untuk menghukum diri sendiri. Setelah merasakan penderitaan dari kehampaan akan Tuhan selama lebih dari satu dekade, dengan dibantu oleh Rev. Joseph Neuner, Bunda Teresa secara bertahap dapat mengintegrasikan perasaannya.

Punya Fadli:
Bunda Teresa –seorang misionaris wanita yang menjadi salah satu pelopor dalam kepedulian terhadap kaum miskin– mempunyai sebuah pengalaman yang begitu lama disembunyikan, selama hampir 50 tahun beliau tidak merasakan keberadaan Tuhan. Sebelum memulai aktifitas sebagai penolong kamu miskin sebuah pengalaman mengubah hidup Teresa, ketika mengikuti kegiatan keagamaan di Himalaya ia mengatakan telah bertemu dengan Tuhan yang kemudian memintanya merawat orang-orang miskin dan meninggalkan pekerjaannya sebagai guru. Teresa pun mengikuti apa yang Tuhan minta, ia mulai membantu dan merawat orang-orang miskin di jalan-jalan, seiring dengan waktu Teresa mulai mengalami kehampaan dalam dirinya dan mulai merasa Tuhan hilang dalam dirinya. Penjelasan mengenai kehampaan akan Tuhan yang dialami Teresa salah satunya adalah pada kepribadian tertentu terdapat konflik antara tingginya pencapaian dengan cara untuk menghukum diri mereka sendiri, hal ini terlihat dari surat-surat yang Teresa kirimkan banyak konflik-konflik terjadi dalam diri Teresa tentang pencapaian perintah Tuhan yang berakibat kehampaan akan Tuhan pada Teresa sebagai “hukuman” bagi dirinya. Setelah lama mengalami perasaan hampa akan Tuhan, Teresa menemukan kembali keseimbangan spiritualnya dengan bantuan pastur-pastur tempat ia mencurahkan perasaannya, Teresa menerima keadaan ini tidak pada hatinya melainkan pada keinginannya untuk terus menjalankan apa yang telah Tuhan katakan ketika mereka pertama kali bertemu. Pengalaman kehampaan akan hadirnya Tuhan merupakan sebuah hal yang memalukan untuk Teresa, tetapi di sisi lain ternyata pengalaman ini sangat berharga bagi orang lain yang mempunyai pengalaman yang sama dan ingin mencari jawaban atas kehampaan akan hadirnya Tuhan.


Punya Olga:
Bunda Theresa, yang selama ini dikenal publik sebagai biarawati dengan kebaikan dan kerelaan hati menolong orang-orang lemah, miskin, tak berdaya, dan terabaikan, ternyata juga pernah mengalami keraguan tentang eksistensi Tuhan, yang disebut sebagai masa “kekeringan rohani”, selama lima puluh tahun masa hidupnya, yang dimulai saat ia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani orang-orang lemah tersebut, seperti yang tertuang dalam buku Come Be My Light. Terdapat tiga pandangan mengenai keraguan yang dialami Bunda Theresa tersebut, yaitu menurut Kolodiejchuk yang menganggap bahwa orang dengan kepribadian kuat akan mengalami proses “pemurnian” (baca: pencobaan) lebih kuat, seperti yang dialami Bunda Theresa yang berkeinginan besar menjalankan misi yang telah Tuhan berikan padanya; Gottlieb dari sudut pandang psikoanalisa menganggap bahwa orang dengan kepribadian tertentu akan mengalami konflik antara target tinggi yang ingin ia capai dan hukuman yang akan diberikan bila ia tak sanggup memenuhi target tersebut; pandangan atheis yang menganggap bahwa Bunda Theresa kehilangan motivasi utamanya dalam pelayanan sehingga ia mengerjakan sesuatu tanpa gairah seperti semula. Pada akhirnya, Bunda Theresa menemukan kembali semangat pelayanannya dengan dukungan teman-teman sesama pelayan Tuhan dan juga dari masa perenungan yang Bunda Theresa sendiri lakukan tentang motivasi semula ia melayani Tuhan. Insight artikel ini sebenarnya ingin menyampaikan bahwa setiap orang beragama/berkeyakinan terhadap Tuhan, akan mengalami masa keraguan tentang keberadaan dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup, yang memang “nature” setiap orang.

Punya Tisa

Surat-surat rahasia Bunda Teresa kepada para pastor mengungkapkan penderitaannya yang mendalam selama hampir lima puluh tahun kehidupannya sebagai seorang biarawati. Selama hampir lima puluh tahun, Bunda Teresa tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya sehingga ia sering kali merasa hampa dan tidak berarti. Pertanyaannya tentang penyebab kehampaannya itu akhirnya dijawab oleh salah seorang pastor yang bernama Joseph Neuner yang mengatakan: bahwa kehampaannya itu tidak ada penyembuhnya di dunia ini; bahwa merasakan kehadiran Tuhan bukan satu-satunya bukti keberadaan Tuhan dan keinginan Bunda Teresa untuk terus merasakan Tuhan adalah tanda pasti bahwa Tuhan memang hadir secara tersembunyi dalam hidupnya; dan bahwa kehampaannya itu merupakan bagian dari spiritualitas Bunda Teresa dalam mengerjakan pekerjaan Tuhan. Setelah mendapatkan jawaban itu, Bunda Teresa dapat menemukan lagi keseimbangan dalam kehidupan spiritualnya. Pada akhirnya, sebelum kematiannya, Bunda Teresa meminta agar semua surat yang pernah dialamatkan kepada para pastor itu untuk dimusnahkan karena ia berpikir bahwa masyarakat akan lebih memikirkan dirinya daripada Tuhan jika surat-surat itu menjadi konsumsi publik. Bunda Teresa hanya ingin segala pekerjaan yang dilakukannya di dunia merupakan pekerjaan Tuhan semata.

Punya Shanti
Tulisan “Her Agony” membahas mengenai penderitaan yang dirasakan Bunda Teresa akibat keraguannya akan keberadaan Tuhan. Bukti mengenai hal tersebut diambil dari surat-surat yang ditulisnya selama 66 tahun, yang dikumpulkan oleh Rev. Brian Kolodiejchuk dan dibukukan dengan judul ”Mother Teresa: Come Be My Light”. Pada tahun 1946 Bunda Teresa merasa bahwa Yesus bicara padanya dan memintanya secara pribadi untuk melayani “orang-orang paling miskin di antara yang miskin”, dan segera setelah permintaan itu dipenuhinya Bunda Teresa merasakan kesepian dan kekosongan dalam hatinya. Kesepian dan kekosongan itu semakin parah dirasakan Bunda Teresa seiring dengan makin banyaknya kebaikan yang dilakukannya sampai pada suatu titik ia mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan. Kaum atheis dan kaum religius memiliki tanggapan dan penjelasan masing-masing mengenai apa yang dialami Bunda Teresa, namun Bunda Teresa sendiri menemukan ketenangan melalui penjelasan Rev, Joseph Neuner yang mengatakan bahwa apa yang dialami Bunda Teresa adalah jawaban dari doanya untuk bisa merasakan seutuhnya penderitaan yang dirasakan Yesus. Fenomena ini dapat dijadikan contoh bahwa keraguan adalah hal yang wajar dalam hidup, dan orang-orang yang kasusnya tidak seperti Bunda Teresa seharusnya dapat mengatasi keraguan itu dan tetap menjalani hidup dengan berpegang pada firman Tuhan.

Punya Dekari:

Tulisan ini membahas mengenai sebuah kenyataan baru mengenai religiusitas seorang Mother Teresa. Hal tersebut disarikan dari sebuah buku berjudul "Mother Teresa: Come Be My Light", yang merupakan kumpulan dari surat-surat yang ditulis Mother Teresa. Pada buku tersebut, diungkapkan keraguan-keraguan yang pernah timbul pada diri beliau, dan membuat dirinya sempat merasakan ketiadaan Tuhan selama kurang lebih 50 tahun. Pergulatan batinnya pun semakin menjadi-jadi akibat kemiskinan lingkungan tempat beliau menjadi pelayan Tuhan. Namun selain itu semua, dikisahkan pula dialog-dialog beliau dengan Tuhan Yesus, dan membuat buku ini semakin kontradiktif pada tiap-tiap bagiannya. Bisa dikatakan, buku ini membuka tabir sisi lain dari diri seorang Mother Teresa.

Punya Harumi:

Come be my light adalah autobiografi yang menceritakan tentang Tuhan dan keimanan dari seorang penerima nobel, Mother Teresa. Beliau memiliki beberapa pengalaman spiritual, berupa percakapan dengan Jesus, sehingga memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai guru dan terjun menolong orang yang paling miskin dan sekarat, setelah menjalani pelatihan dasar pengobatan agar mereka mendapatkan cinta dari Tuhan. Dalam menjalankan perintah dari Tuhannya, Mother Teresa seringkali merasakan kesepian saat tidak merasakan kehadiran Jesus, sehingga beliau sering berbicara kepada pendeta lainnya tentang dilema yang dihadapinya. Walaupun demikian keimanan-nya tidak berkurang, sebaliknya semakin bertambah besar. Beliau meyakini bahwa dengan mengabdi kepada masyarakat, khususnya kaum papa, maka ikatan antara dirinya dengan Jesus dan Bunda Maria semakin kuat. Kisah Mother Teresa dalam buku come be my light adalah sebuah antidote, bukan hanya di dalam kehidupan spiritual tetapi juga di dalam kehidupan secara keseluruhan.

Punya Navika:

“Her Agony”, sebuah artikel yang baru-baru ini dimuat Times, mengemukakan tulisan-tulisan mendiang Mother Teresa, “Saint of The Gutters”, selama hidupnya. Yang menarik, tulisan-tulisan tersebut, terangkum dalam buku Came Be My Light, bukannya mencitrakan ketenangan batin seorang biarawati yang juga disebut “The Saint of The Gutters” ini, tetapi mengungkapkan kegundahan dan kekeringan yang dia rasakan selama hampir 50 tahun karena tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam dirinya. Para agamawan sekuler, psikolog, dan bahkan penganut ateis mencoba menjelaskan melalui sudut pandang masing-masing apa yang sebenarnya menyebabkan kontradiksi image Mother Teresa di mata publik sangat berbeda dengan apa yang dia rasakan sebenarnya. Namun, penjelasan tersebut banyak ditolak oleh kaum relijius yang berpendapat bahwa kenyataan sebenarnya hanya diketahui pasti oleh Mother Teresa. Publikasi tulisan-tulisan biarawati yang sempat menjadi contoh ‘modern saint’ ini sebenarnya tidak sepenuhnya disetujui oleh sang penulis. Namun, setidaknya, Come Be My Light menjadi pembelajaran bagi setiap individu untuk tidak lagi takut merasa salah dalam mengenal Tuhan.

Kamis, 30 Agustus 2007

daftar peserta

Daftar peserta penulisan (yang belum lengkap, harap lengkapi, yo.):
1. Ramadion
Hp: (0811193274/02192600946) e-mail: ramaximus_dionius@yahoo.com
2. Alloysius / Evan
Hp: (08568561266) e-mail: revanzo777@yahoo.co.id
3. Disa
Hp: (081808281411/02168088789) e-mail: krikkrikkrik@hotmail.com
4. Andrea/Dea
Hp: (08129902520) e-mail: ddups3006@gmail.com
5. Mardiana/Mon-2
Hp: (085692513525/02198504876) e-mail: mardhie_a_mon@yahoo.com6. Pratesianingrum/Tisa
Hp: (08882332164) e-mail: profesorpsikologi@yahoo.com7. Natalia/Naim
Hp: (08179127175) e-mail: natalia_i_q0612@yahoo.com
8. Ayuningdiah / Dhea
Hp: (08569029462/02199264270) e-mail: workhardplayharder_me@yahoo.co.uk
9. Stephanie P. / Ste
Hp: (08121025120/02199748248) e-mail: stephanie_pra@yahoo.com10. Desy Kartika Sari / Dekari
Hp: (08567706715) e-mail: dekari_amistad@yahoo.com
11. Shanti / Cune
Hp: (08561098170) e-mail: shantiandin@gmail.com
12. Pio
Hp: (08121888703) e-mail: kribongehe@yahoo.co.id
13. Lidwina Sonia / Sonia
Hp: (081380815591) e-mail: freya87li@yahoo.com
14. Muhamad Taufan
Hp: (08998287489) e-mail: distractionteam@yahoo.com
15. Rama
Hp: (081513031909) e-mail: dwa_sbelas@yahoo.co.id
16. Fadli
Hp: (08129825008) e-mail: threeyadi@yahoo.com
17. Cakra
Hp: (081514118976) e-mail: ckr_p@yahoo.com

18. Indah
Hp: (085694068585) e-mail: whoaaa_indah@yahoo.com

19. Olga Sihombing
Hp: (085648889555) e-mail: olgasihombing@yahoo.co.id

20. Dini
Hp: (085691719108) e-mail: dhetaurusgirl@gmail.com

21. Eka Rachmawaty
Hp: (085697400163) e-mail: eka_rachmawaty@yahoo.com

22. Harumi
Hp: (085692838604) e-mail: harumi.samya@gmail.com

23. Hegar
Hp: (08568465455) e-mail: hegar_luvadit@yahoo.com

24. Fitri
Hp: (08569815603) e-mail: v3_scarlet@yahoo.com

25. Lia
Hp: (081584014286/02199258988) e-mail: pisc_gal@yahoo.com

26. Fitri
Hp: (08881348483) e-mail: fitri1026@hotmail.com

27. Dian A.
Hp: (081310861124) e-mail: ikam_atjakarta@yahoo.com

28. Farah Zubaidillah
Hp: (08158763911) e-mail: mutiara_din@yahoo.com

29. Dwi Arti A.
Hp: (081932660887) e-mail: burger_zuelek@yahoo.com

30. Dita Nadia
Hp: (08176897362) e-mail: ditanadia@gmail.com

31. Yozi
Hp: (081374162152) e-mail: sparkling_6788@yahoo.com

32. Laura
Hp: (08176491927) e-mail: poke_talo@yahoo.com

33. Mhiea
Hp: (08569843060) e-mail: mhiea_me@yahoo.com

34. Arira

Hp : 085697422684 email: givemesecondchance@yahoo.com



35. Silmy


36. Ranti


37. Sulistiana Novianti


38. Lisa


39. Tegar


40. Cempaka
Hp: (081316836138)

41. Ricci Saadi W.
Hp: (08176555567)

42. Didit


43. Zabrina
Hp: (085693515779) e-mail: breezy_orchid@yahoo.com

44. Navika


Catatan:
- Peserta harus mengikuti pelatihan setiap minggu dan sebaiknya tidak berpindah-pindah hari antara hari rabu dan kamis (pelatihan mulai jam 4 sore. pengumuman ruangan pelatihan menyusul).
- Jika tidak bisa datang, harap izin ke Ramadion, Mardiana atau Disa.
- Tugas harus tetap dikerjakan walau tidak datang.
- Peserta yang sering tidak datang dan dianggap telah ketinggalan banyak materi akan dihubungi dan diberhentikan secara baik-baik dari program untuk menjaga mood peserta lain. Peserta yang diberhentikan tidak akan mendapat sertifikat.