Minggu, 14 Oktober 2007

tugas psyche

Pengumuman ini ada 3 bagian. Hang on, bro. pertanyaan tujukan pada dion.

untuk yang artikel bolos:
kita harus buat kuesioner besar. Maksudnya begini, kan ada berbagai aspek bolos yang akan kita bahas. Tapi, aspek satu bersinggungan dengan yang lain. Misal, aspek bolos eksternal-non aksidental-kegiatan-lain-diluar-kampus (dekari cs) bersinggungan dengan aspek bolos eksternal-non-aksidental-bagian-psikologi-yang-paling-sering-dibolosi (taufan cs) karena mungkin seorang mahasiswa akan bolos mementingkan kegiatan lain diluar kampus karena ia memang tidak suka kuliah yang diberikan bagian psikologi tertentu (misal: pio).
Nah, berarti kelompok dekari cs akan butuh data taufan cs dan sebaliknya. So, akan lebih baik kalau daripada dekari cs dan taufan cs buat kuesioner masing-2, dekari cs, taufan cs dan SEMUA PENULIS lain membuat SATU KUESIONER BESAR yang saling berkaitan satu sama lain.
Masalahnya, kita udah telat banget dan sekarang lagi libur (target yang udah ngaret banget adalah sebelum libur lebaran berakhir, kuesioner udah jadi). Jadinya lagi, kita akan menggunakan teknologi.
Gimana? Here it goes.
Pertama, kalian buat kuesioner untuk aspek kalian. DEADLINE: Internal aja, maksudnya buat deadline sendiri.
Kedua, kalian kirim kuesioner kalian ke ramaximus_dionius@yahoo.com. DEADLINE, rabu jam 9 pagi.
Ketiga, gue akan kirim semua kuesioner yang gue terima ke lo-lo pada. DEADLINE, rabu jam 10 pagi.
Keempat, lo buat kuesioner besar VERSI lo. Caranya, 1) satuin semua kuesioner yang lo dapet. 2) hapus pertanyaan-2 yang sama kecuali yang paling efektif menanyakan masalah itu >misal, dion, taufan dan rama menanyakan hal yang sama. Tapi, cara rama bertanya paling tepat, contoh, menggunakan skala sikap. Pertanyaan dion dan taufan di hapus saja<. 3) buat kaitan antara pertanyaan yang mungkin punya sambungan >misal, lihat contoh paling atas yang dekari cs dan taufan cs. Buat pertanyaan tambahan: apakah anda pernah sengaja membolos untuk kegiatan diluar kampus memang karena anda tidak menyukai mata kuliahnya? Mata kuliah apa? Apakah anda menggunakan semua jatah tidak masuk anda di mata kuliah itu untuk kegiatan di luar kampus?<. 4) komentari hal-2 yang perlu dikomentari.
Kelima, kirim kuesioner versi lo itu ke gue. Deadline: kamis jam 10 pagi.
Keenam, gue akan menggabungkan semua kuesioner versi lo jadi satu kuesioner besar. Deadline: kamis jam 10 malam.

Akhirnya, kita punya kuesioner besar. Sori kalau terlihat jadi merepotkan, tapi kerjaan ini harusnya ga ada kalau anak bolos pada datang di kamis tgl 4 okt atau pas kamis tgl 11 okt. tapi jangan mempermasalahkan masa lalu. Mari kita melihat dan melangkah ke depan. Plis kerjasama yang baik, bro!!!

Oya, evan ngajak ketemuan anak bolos hari jumat (libur ini) jam 10 pagi. Seenggaknya satu orang dari satu aspek dateng. Gimana? Harap konfirm pas lo kirim kuesioner kalian.

untuk yang ramal:
inilah topik yang akan dibahas:
Lora dan Tisa: Sejarah dan Media (jadi sejarah dari tiap media plus deskripsi dan info tentang media-media tersebut). Media yang dibahas: tanggal lahir, tulang, kartu >tarot sampai digunakan Jung dan kartu biasa<, garis tangan, teh/kopi, bentuk wajah, bola kristal. Gunakan sumber yang reliable yah. Oh, yeah!!!
Silmy dan Disa: dunia ramal dan hubungan dengan psiko ui.
Sub topik: a) peramal di psiko ui: bimo ext., tazki ‘07, Dewa Bintamur, mas Ivan.
b) tarot dalam konseling.
c) pandangan mahasiswa psiko: tidak percaya atau percaya (kalau percaya, jadi panutan atau cukup tau aja) <<<< Fadli: Ramalan, ilmiah atau ga ilmiah.
Sub Topik: a) apakah ramalan terbukti karena sugesti?
b) apakah ramalan punya norma? Karena ada yang punya norma, seperti shio cina (tanya mas adih)
c) data statistik? (gue lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu fadli?)
d) ada/ga ada norma.
Dion (I’m f*cked!!!): ramalan dalam dunia psikologi
sub topik: self fulfilling prophecy
kemampuan persuasi (lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu gue?)
kasus (lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu gue?)
dejavu=ramal (lupa ini maksudnya apa. Ada yang bisa bantu gue?)
>>>gue keliatannya ngoyo, ya? Tapi ini adalah link yang harus dibuat agar tulisan tentang ramalan ini jadi sebuah kesatuan.

3. untuk semua:
a. kira-2 kita ngasih reward untuk pengisi kuesioner apa, ya? Gue mikir, kasih coklat 500an (chacha kecil) dan pulpen 1500an. Kan kuesionernya bakal lumayan tebel tuh. Gmn?
b. tolong buat skenario hipotesis. Apaan, tuh? Singkatnya, abstrak untuk artikel kalian, tapi masih minus data. Jadinya, macam kerangka gitu deh. so, kalian akan tahu apa yang akan kalian tulis DAN akan membantu pembuatan kuesioner juga. Gue akan kasih ke mas adih untuk dibaca-2. Deadlinenya hari kamis jam 10 pagi, ya. (untuk ramal, yang subtopiknya mau dibuat artikel sendiri-2, buat skenario hipotesisnya sesuai banyaknya artikel)

Contoh: (punya gue)
Satu kalimat: seberapa sering mahasiswa bolos kuliah karena tidak sengaja dan adakah usaha untuk memperbaikinya?

Enam –atau berapapun— kalimat: (inget, gue baru punya data setelah kuesioner balik dan setelah wawancara. So, isinya ga konkrit gapapa. tapi, ketidakkonkritan itu akan terbayar setelah kita hunting data).

1. apa saja jenis bolos dengan alasan tidak sengaja yang dilakukan mahasiswa? Sejauh ini yang diketahui adalah: ketiduran, lupa, terlambat, sakit, halangan transportasi.
2.apa strategi yang dilakukan? Berhasil atau tidak? Jika tidak, kenapa?
3.apakah jenis bolos ini berkaitan dengan jalannya semester? Misal, apakah bolos accidental 4.terjadi paling banyak di awal semester lalu makin menurun seiring jalannya waktu?
5.seberapa sering hal itu terjadi? Pernahkah faktor diatas terjadi tapi tetap bisa masuk? Kenapa?
6.apa kesimpulan yang dapat diambil?

Sabtu, 29 September 2007

hasil pertemuan kemarin

sori, pren, daku kemarin tidak menyimak pertemuan secara utuh karena mengerjakan tugas liputan. nah, Olga berbaik hati membuatkan inti dari pertemuan kemarin yang merupakan 'simulasi rapat redaksi'.

so, ini dia:

SIMULASI RAPAT REDAKSI (Kamis, 27 Sept ’07 @ B110)
Tema Besar: ”Psychology in Everyday Life”
Tema Kecil I: “Bolos/Cabut Kelas”

Definisi operasional:
ketidakhadiran mahasiswa dalam kelas (meski telat, tetapi dosen mengizinkan masuk kelas meskipun tidak dapat absen, tetap dinilai BUKAN bolos).

BOLOS
(cabut kelas):

1. penyebab INTERNAL: a. minat dan motivasi
b. prioritas
2. penyebab EKSTERNAL: a. aksidental
b. non-aksidental

jenis Eksternal non aksidental:
Ø fasilitas ruangan
Ø faktor staf pengajar
Ø bentrok dengan kegiatan lain
Ø jam mulai & durasi kuliah
Ø lokasi kelas
Ø konformitas
Ø regulasi: ignorant vs ...

Tugas:
Tiap tim @ 2 writer HARUS sudah tahu judul tulisan masing-masing (yang akan dibahas dan milik kelompok lain à jangan overlap)
Pertemuan berikutnya: kuesioner harus sudah siap!!

Pembagian tugas:
Vika & Olga : motivasi dan minat mahasiswa saat membolos
Evan & Pio : konformitas
Harumi & Taufan : departemen apa dan siapa staf pengajar yang dibolosi
Dekari & Fadli : kegiatan mahasiswa
Didit & Dion : regulasi

Contoh kuesioner: à MASING-MASING TIM MEMBUAT PERTANYAN-PERTANYAAN YANG (MENURUT LO) BERHUBUNGAN DGN TOPIK TIM!!

Angkatan?
Umur?
Jenis kelamin?
Pernah ’cabut kelas’?
Berapa tingkat keseringan cabut kelas dalam satu semester?
Cabut pada mata kuliah apa? Alasan...
Siapa staf pengajarnya? Alasan...
Jam mulai kuliah yang dibolosi:
Bagaimana penyelenggaraan kuliah?
Kegiatan selain kuliah?
......................................(selanjutnya tinggal lihat di Dion)


Maap ya Yon, ga bisa ngetik lengkap. Dikejar PsiBang, Metpen, PsiSos, dan Statistik nih... Harap maklum... (^^)v

Rabu, 26 September 2007

Home, Office, and Laboratory

punya Disa (lewat deadline)


1 kalimat:

Konsultan Margaret Regan membuktikan ramalannya bahwa tenaga kerja kelak akan menghabiskan banyak waktu bekerja di rumah dan membutuhkan suasana kerja yang fleksibel dengan mendirikan FutureWork Insititute--sebuah perusahaan konsultansi dengan 20 konsultan tetap--dan menguji caranya mengatur dan memotivasi tenaga kerja masa depan dengan 3 cara: menyediakan suasana kerja yang sangat fleksibel, menjalin hubungan dengan 80 orang diversity experts yang siap membantu setiap kali perusahaan-perusahaan global menggunakan jasa FutureWork Institute, dan memberikan kebebasan untuk meminta tambahan gaji dalam bentuk apapun bagi mereka yang sudah bekerja selama lima tahun.


lebih dari 1 kalimat:

Ditantang oleh kliennya, konsultan Margaret Regan mendirikan FutureWork Institute—sebuah perusahaan konsultansi yang didirikannya untuk membuktikan ramalannya bahwa tenaga kerja akan menghabiskan lebih banyak waktu bekerja di rumah dan menginginkan suasana kerja yang lebih fleksibel. Dengan 20 konsultan yang bekerja dengannya dari rumah, Regan menguji bagaimana cara mengatur dan memotivasi tenaga kerja masa depan dengan tiga cara: Pertama, ia menyediakan suasana kerja yang sangat fleksibel dengan menjadikan rumah bergaya Victoriannya te ruang rapat—yang dilaksanakan 2 minggu sekali dan dapat dihadiri baik langsung maupun online—sekaligus tempat tinggal baginya dan para karyawan dari luar kota. Kedua, Regan meyakini bahwa hyperlinked organization dapat membantunya menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, sehingga ia menjalin hubungan baik dengan 80 orang diversity experts yang siap membantu, terutama ketika perusahaan-perusahaan global menggunakan jasa FutureWork Institute untuk mengukur kepekaan para karyawan mereka terhadap isu perbedaan seperti gender atau ras. Ketiga, kebebasan diberikan bagi para konsultan yang sudah bekerja selama lima tahun untuk meminta tambahan gaji di atas jumlah standar dalam wujud apapun. Cara ini memang masih diragukan untuk dapat berhasil di perusahaan besar, dan Regan percaya bahwa setiap jenis perusahaan memerlukan cara yang berbeda untuk mencapai keuntungan.

The Five Faces of the 21st Century Chief

[Punya Olga - lewat deadline:] The Five Faces of the 21st Century Chief

dalam satu kalimat:
James M. Citrin, seorang corporate kingmaker dan pendiri Spencer Stuart di bidang teknologi, komunikasi, dan media, menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan akan muncul konsep ”speasialis CEO” di mana CEO yang bersangkutan benar-benar ahli di bidangnya sehingga mampu menampilkan performa terbaik –tidak seperti sekarang yang kurang optimal karena begitu kompleks dan banyaknya tugas seorang CEO–, yang terdiri dari the brain – sang perancang, the ambassador – sang ”humas (hubungan masyarakat)”, the dealmaker – sang penjual dan pembeli aset, the conductor – sang penghubung, dan the casting agent – sang pencari pekerja.

lebih dari satu kalimat:
James M. Citrin, seorang corporate kingmaker, pendiri Spencer Stuart di bidang teknologi, komunikasi, dan media, dan yang telah mempekerjakan 165 orang chief executive, chief financial officer, dan direktur sejak 1994, menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan akan muncul konsep ”speasialis CEO” yang menurutnya perlu dilakukan karena tugas-tugas seorang CEO sangat banyak, menghabiskan waktu, dan kompleks, yang sebenarnya tidak ada seorang pun di dunia akan mampu menyelesaikan semua hal tersebut, sehingga lebih baik jika seorang CEO benar-benar mendalami bidangnya agar mampu menunjukkan performa terbaiknya. Adapun lima konsep ”spesialis CEO” yang Citrin kemukakan, antara lain the brain, yaitu sang perancang untuk menghasilkan karya yang menggemparkan dan kompetitif dalam dunia bisnis, seperti Arthur D. Levinson, CEO Genentach, dan Reed Hastings, pendiri sekaligus CEO Netflix. Kedua, the ambassador, yaitu sang ”humas” (hubungan masyarakat), seorang yang mempunyai akses/koneksi dengan pemerintah, masyarakat, dan pebisnis setempat, contohnya Rupert Murdoch, CEO News Corp., yang telah lama mempunyai koneksi dengan pemerintah Beijing dan berhubungan dengan perusahaan-perusahaan lokal, dan Indra K. Nooyi, CEO PepsiCo. Ketiga, the dealmaker, yaitu sang penjual dan pembeli aset yang tidak sembarangan bekerja, tetapi butuh strategi khusus agar kepentingan perusahaan tercapai, seperti Edward E. Whitacre Jr., mantan CEO AT&T, yang mampu meraih keuntungan 242 juta dolar Amerika Serikat. Keempat, the conductor, yaitu sang penghubung, bertugas mencari jaringan/koneksi dengan perusahaan lain untuk perkembangan perusahaan itu sendiri di mana diperlukan faktor kreativitas, contohnya A. G. Lafley, yang mampu meraup keuntungan 57 juta dolar Amerika Serikat atas berintegrasinya P&G dan Gillette. Kelima, yang terakhir, the casting agent, sang pencari pekerja handal untuk menghasilkan produk yang dipasarkan perusahaan; bekerja dengan prinsip ”meletakkan orang yang benar pada tempat yang benar untuk menghasilkan hasil yang spektakuler”, contohnya Anne M. Mulcahy, CEO Xerox.

Selasa, 25 September 2007

The Empire Strikes at Silos

Punya Tisa

Abstrak 1 kalimat:
Lucasfilm Ltd.—perusahaan yang terdiri dari tiga unit usaha yaitu Industrial Light & Magic (ILM), LucasArts dan Lucasfilm Animation, memiliki tempat kerja yang fleksibel, tidak memiliki hirarki kerja dan membutuhkan energi sangat besar dalan menjalankan usahanya—memindahkan lokasinya ke San Fransisco’s Presidio agar para pekerjanya dapat berkolaborasi lebih baik,

Abstrak 6 kalimat:
Lucasfilm Ltd.—sebuah perusahaan ternama yang bergerak di bidang industri film dan video games yang memiliki organizational behavior sangat dinamis—berupaya untuk meningkatkan organizational behavior yang dinamis itu dengan memindahkan lokasi ketiga unit perusahaannya—Industrial Light & Magic (ILM) yang bergerak di bidang special effects, LucasArts yang bergerak di bidang video games dan Lucasfilm Animation—ke San Fransisco’s Presidio pada bulan Juli 2005. Pemindahan ketiga unit perusahaan ini ke satu lokasi yang sama dianggap menguntungkan oleh para pekerjanya karena dengan berada di satu lokasi, mereka dapat berkolaborasi dengan lebih baik dalam bekerja dan memungkinkan adanya interaksi tatap muka—satu jenis komunikasi yang dianggap terbaik oleh para pekerja Lucasfilm. Perusahaan ini tidak menganut sistem hirarki kerja seperti yang lazim digunakan oleh perusahaan lain, para manager berpindah-pindah dari satu bilik kerja ke bilik kerja lainnya tergantung dari kemampuan para artis yang dibutuhkan dalam suatu film tertentu. Salah satu tantangan bagi perusahaan ini adalah bagaimana mengakomodasi para pekerjanya yang berjumlah lebih dari 700 orang dimana masing-masing dari mereka membutuhkan pelatihan, orientasi tempat kerja, tempat untuk duduk serta berbagai macam komputer—hal ini dapat diatasi karena semua meja dan kursi dapat dikonfigurasi kembali sehingga satu dari empat orang dapat menggunakan tempat kerja dan semua ruangan kerja memiliki jumlah sambungan listrik lebih dari cukup. Kolaborasi antara ILM dan LucasArts telah memungkinkan para pekerjanya untuk menggunakan teknologi yang sama antara film dan video games sehingga video games terbaru dari LucasArts—Star Wars: The Force Unleashed—mendapat pujian dari Haden Blackman, pemimpin proyek video game ini, karena kepiawaian ILM dalam hal pencahayaan, tata rias dan motion capture yang menyebabkan gambar di game tersebut menjadi lebih realistis. Perusahaan Lucasfilm ini membutuhkan energi yang sangat besar untuk menjalankan kegiatannya, terbukti dengan banyaknya fan pendingin yang diperlukan untuk menjaga suhu ruangan sebesar 10.000 meter persegi pada temperatur 65F, sekitar 4.300 prosesor, dan sekitar 1.200 desktop Linux yang terhubung dalam satu jaringan

punya mon2:
Dalam 1 kalimat : George Lucas dan Micheline Cheung, presiden dan kepala bagian operasi Lucasfilm melaksanakan program-program untuk mencapai efektivitas kerja tim, seperti kolaborasi antara toko special efek Industrial Light & Marie (ILM), perusahaan video game LucasArts, dan Lucasfilm Animation, penggunaan peralatan yang reconfigurable, dan penyediaan PC sebagai media untuk membuat visual efek dalam film. Dalam 6 kalimat : George Lucas dan Micheline Cheung, presiden dan kepala bagian operasi Lucasfilm, memiliki program untuk menciptakan keefektifan kerja tim mereka (tim dapat berubah dengan cepat sesuai proyek, manager dapat memotivasi para pekerja tetap maupun paruh waktu, dan silo-busting adalah peraturan) dengan cara memindahkan berbagai unit yang berbeda, yaitu toko special efek Industrial Light & Marie (ILM), perusahaan video game LucasArts, dan Lucasfilm Animation, di San Francisco’s Presidio. Program ini dilakukan dengan cara menempatkan para karyawan (karyawan ILM dan LucasArts) pada satu tempat bersama-sama dan mereka diharuskan untuk bertatap muka langsung dengan tim saat melakukan proyek, walaupun saat itu, banyak perusahaan yang sudah menggunakan teknologi videoconferencing. Karyawan tidak hanya ditempatkan dalam satu atap tapi juga di kubah besar yang terhindar dari sinar matahari agar mereka mampu mendapat gambaran tepat akan warna-warna di layar. ILM juga memberlakukan program penggunaan peralatan yang dapat dipergunakan kembali (reconfigurable) untuk mengantisipasi lonjakan naik atau turunnya penerimaan karyawan paruh waktu yang cenderung terjadi pada musim panas dan semi. Hasil program ini dapat terlihat dari kolaborasi antara ILM dan LucasArts, penyatuan teknik film dan video games, yang mampu menghasilkan wajah karakter yang lebih realistik. Dalam menciptakan efektivitas kerja tim, dibutuhkan juga banyak PC, seperti Lucasfilm yang membutuhkan sekitar 4300 prosesor untuk membuat efek visual yang rumit.

The Shanghai Scramble

Punya Fadli

1 kalimat:

Persaingan dalam merekrut pegawai asal China membuat sebuah perusahaan multinasional, Cisco, melakukan dua cara merekrut pegawai baru, dengan “memburu” pegawai terbaik di perusahaan lain dan membuat program perekrutan pegawai baru yang kurang berpengalaman (kindergarten class), dan untuk mempertahankan pegawainya Cisco memperhatikan hal-hal kecil yang membuat pegawai nyaman untuk bekerja.

lebih dari 1 kalimat:

Banyaknya perusahaan multinasional asing yang memasuki China untuk membuka usaha ataupun mengadakan riset membuat banyak lulusan perguruan tinggi terkemuka China mendapatkan tawaran yang menggiurkan untuk bekerja, sebagai contoh, Chen 25 tahun, setelah lulus dengan gelar master ia mendapatkan tawaran dari Cisco System, Intel, dan Royal Philips Electronic, kemudian ia memilih untuk bekerja di Cisco (alasannya, Chen menyukai bersepeda dan jarak kantor dari rumahnya dapat ditempuh 10 menit bersepeda, hal tersebut membuatnya nyaman). Begitu ketatnya kompetisi dalam mencari pegawai di China membuat Jan Gronski –managing director of Cisco’s Shanghai research center– memperhatikan hal-hal kecil agar para pegawainya senang bekerja di Cisco (salah satunya dengan mengatur bus yang terjadwal untuk mengantar pulang-pergi pegawai mereka ke stasiun kereta bawah tanah). Dan untuk mencari pegawai baru, salah satu cara yang Gronski lakukan adalah dengan “berburu” pegawai terbaik di perusahaan multinasional lain (Gronski melakukannya ketika merekrut Chris Dong –orang no.2 Gronski– dari Microsoft). Cara lain Gronski untuk mencari pegawai baru Cisco dengan menyewa tenaga kerja muda yang mempunyai talenta tetapi tidak berpengalaman, kemudian melatih mereka secara internal (Gronski menyebutnya sebagai management kindergarten class) maka bersama Dong, Gronski membuka “Cisco Clubs” di tiga universitas di China.

Human Resources di India (Lupa Judulnya)

Punya NOVIKA (bukan Navika)
Satu Kalimat:
Semakin langkanya tenaga kerja ahli di India memaksa banyak perusahaan untuk menggunakan banyak cara untuk mempertahanan mereka yang ingin berkembang, antara lain dengan memberikan konseling, kursus on-line, membangun training campus, dan membentuk ikatan kekeluargaan meskipun beberapa perusahaan besar tidak mampu mempertahankan sumber daya manusia tersebut.

6 KAlimat:
Infosys Technologies's Mysore Campus yang merujuk pada kampus di U.S dan eksklusif (dengan food court luas, 96 kamar tamu setaraf hotel, gym, kolam renang dan delapan jalur bowling), merupakan bukti nyata betapa saat ini tenaga kerja ahli di India begitu dihargai. Kampus yang digunakan untuk mentraining para karyawan tersebut merupakan cara yang digunakan Infosys untuk mempertahankan loyalitas tenaga kerja -- mengingat banyak yang menginginkan untuk berkembang-- di tengah kelangkaan tenaga kerja yang saat ini melanda India. Survey dari Mc.Kinsey & Co. mengemukakan bahwa saat ini kurang dari seperempat perusahaan di India mengalami kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja ahli dan memprediksi bahwa di tahun 2010 India akan mengalami penurunan staf kompeten sebesar 500,000 untuk dapat bekerja di perusahaan multinasional. Untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang ada, beberapa cara dilakukan perusahaan-perusahaan, seperti Accenture Ltd (enam tahun lalu hanya memilik 250 pekerja di India dan musim gugur ini diharapkan dapat mencapai 35.000) yang memanjakan pekerjanya dengan memberikan karir konselor per orang dan menawarkan 10.000 kursus online, dari bahasa sampai Harvard Bussiness Classes. Namun banyak pula perusahaan yang meskipun memiliki nama yang cukup besar, seperti IBM, Microsoft, Hewlett-Packard dan Coca-Cola dan dahulu mampu mendapatkan sumberdaya-sumberdaya terbaik, saat ini kehilangan mereka karena gagal mempertahankannya. Salah satu cara untuk mempertahankan loyalitas sumberdaya manusia tersebut adalah dengan mempererat ikatan kekeluargaan, yang berhasil dilakukan oleh Satyam Computer Services (mempekerjakan 42000 tenaga kerja dari semula hanya 9000 dalam waktu hanya empat tahun dan mencapai angka penjualan tahunan 1.46 juta dolar atau meningkat 3 kali lipat).