Sabtu, 08 September 2007

Tugas 2 "Young Survivors"

Punya Dian:

Bagi Karen Dyer -satu dari 300.000 remaja yang terjangkit kanker dan menjadi childhood-cancer survivors angkatan pertama yang merasakan keuntungan dari penelitian-penelitian beberapa dekade yang lalu mengenai penanganan kanker bagi usia muda- 27 Agustus adalah hari dimana kehidupannya berubah untuk selamanya. Riwayat medis Dyer dan remaja lainnya -pengidap kanker- menjadi bahan yang berharga bagi para dokter dan pasien lainnya di masa depan, tidak hanya untuk penanganan penyakit kanker seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi namun juga mencakup komplikasi yang dapat terjadi setelah penanganan tersebut. Sejak 1970, kemungkinan hidup untuk lima tahun ke depan bagi anak penderita kanker meningkat dari 25 % menjadi 80%, namun hal ini hanya berdampak kecil bagi perkembangan obat-obatan karena adanya larangan uji coba obat langsung pada pasien. Saat ini pasien kanker seperti Dyer sudah diizinkan untuk mencobanya secara langsung dan hasilnya pengobatan yang dilakukan efektif bagi para pasien muda karena fisik mereka cukup tahan dengan pemberian berbagai obat sehingga membantu meningkatkan respon tubuh pasien. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh US National Cancer Institute (NCI) sejak 1994 yang menemukan bahwa pasien akan merasakan kondisi tubuh yang kronis selama 3 kali dalam hidupnya, terutama pada jantung mereka -sebagai akibat dari pemberian kemoterapi yang intens- yang dapat diantisipasi dengan screening dan penanganan kesehatan lebih lanjut. Pada kenyataannya hanya 20% dari pasien yang mengindahkan masalah ini,padahal kondisi kronis seringkali muncul saat usia pasien 30-40 tahun. Oleh karena itu, Hudson dan St. Jude epidemiologis Les Robinson memperkenalkan program follow up, dengan mengundang 5000 pasien yang telah melewati 10 tahun hidup mereka dari kanker untuk melakukan checkup gratis selama sisa hidupnya, untuk membantu survivor mengenali perkembangan kesehatan mereka.


Dalam 1 kalimat:

Penelitian mengenai kanker yang dialami remaja mulai dari masa penanganan hingga medikal follow up menghasilkan keuntungan bagi para survivor.

Punya rama

Dengan mengenal kanker lebih mendalam, kita juga dapat menemukan obatnya.

Punya rama

Artikel young survivors memberikan insight kepada pembaca mengenai penyakit kanker dan bagaimana menghadapinya. Karen Dyer menderita kanker pada umur 15 dan hidupnya berubah, namun dengan menjalani pengobatan Karen mulai sembuh dan lulus kuliah pada umur 28. Dr. Melissa Hudson dari Rumah Sakit riset anak-anak St. Jude mengemukakan bahwa dengan mempelajari orang yang mencapai kesembuhan dari penyakit kanker dapat membantu riset mengenai pencarian obat untuk kesembuhan kanker untuk orang banyak. Anak muda dianggap sebagai subjek yang bagus untuk riset ini karena kemampuan biologisnya yang masih bagus dalam melawan penyakit dibandingkan dengan orang dewasa. Dengan mengandalkan kembalinya pasien kanker yang sudah sembuh dapat melihat perkembangan kesehatan orang-orang yang sudah sembuh kanker agar dapat mencegah adanya gejala susulan yang memungkinkan terjadinya penyakit yang lebih kronis. Penelitian ini dapat berguna dalam membantu kesembuhan orang-orang yang menderita kanker lainnya dan memberikan mereka adanya harapan untuk hidup lebih lama dan meraih mimpi-mimpinya yang biasa dianggap remeh oleh orang-orang yang sehat.

punya dion:

dalam satu kalimat:

Setelah makin banyaknya pasien muda yang sembuh dari kanker, riset tentang kanker makin berkembang ke arah mereka yang telah sembuh untuk melihat dan menjaga kesehatan mereka pasca perawatan kanker yang terbukti banyak memiliki efek samping –yang dapat dicegah dengan deteksi awal— dan ke masa 20 sampai 30 tahun pasca sembuh dari kanker.

dalam enam kalimat:

Karen Dyer tidak salah saat ia lebih mengkhawatirkan penampilan daripada nyawanya ketika ia menjadi pasien kanker di tahun 1994 karena rupanya ia –dan 300.000 pasien muda lainnya— termasuk gelombang pertama dari orang-orang yang selamat dari kanker berkat hasil riset puluhan tahun tentang perawatan kanker pada pasien muda. Orang-orang yang telah sembuh ini –kini telah memasuki tahap dewasa muda— tidak sekedar menyelamatkan diri sendiri tapi juga telah menyumbangkan bahan acuan, melalui catatan kesehatan mereka, bagi dokter untuk melawan kanker dan menjaga kesehatan setelah pasien sembuh (yang terakhir adalah hal baru karena dulu tidak lebih dari setengah pasien muda kanker akan hidup sampai usia remaja). Yang mengejutkan, kesuksesan mereka melawan kanker bukan karena ditemukannya obat kanker khusus pasien muda, melainkan dengan kombinasi obat lama (yang baru diuji pada orang dewasa) yang ternyata cukup efektif karena organ dalam anak-anak cukup kuat menerima obat-obat kanker yang sebenarnya racun bagi tubuh. Tapi para anak muda tersebut belum bisa lepas sepenuhnya dari efek dari masa sakitnya dulu karena temuan-temuan bahaya kesehatan akibat perawatan yang mereka jalani –penyakit jantung, kanker sekunder, penurunan kognitif— terus menggunung. Penyakit-penyakit yang diderita mereka yang sembuh dari kanker –yang paling umum adalah penyakit jantung akibat ekspos terhadap chemoteraphy agents— dapat dicegah dengan proses screening (pemeriksaan menyeluruh) dan perawatan lanjutan ; yang membuatcek kesehatan tahunan menjadi sesuatu yang penting tetapi baru dijalani oleh 20% dari mereka yang sembuh dari kanker di masa kanak-kanak. Kini, studi untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang yang telah sembuh dari kanker selama 20 sampai 30 tahun –apa yang terjadi pada 10 tahun pertama sudah banyak diketahui— sedang dilaksanakan oleh rumah sakit Hudson&St. June dengan meminta 5000 mantan pasien untuk di cek kesehatan setiap tahun sampai akhir hayatnya (650 sukarelawan pertama akan dikumpulkan bulan depan).

punya mon2:

Dalam 1 kalimat :
Cek kesehatan secara berkala dan menyeluruh pada para anak-anak penderita kanker yang dinyatakan telah sembuh, sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya efek samping jangka panjang yang dapat ditimbulkan oleh pengobatan kanker tersebut.

Dalam 6 kalimat : Karen Dyer, seorang wanita yang pernah didiagnosis menderita kista di pinggul kirinya saat berumur 15 tahun, merupakan salah satu dari 300.000 pasien muda -atau yang sering disebut young survivors- yang selamat dari penyakit kanker berkat hasil penelitian tentang penanganan penyakit kanker yang telah berjalan selama beberapa dekade. Catatan kesehatan Dyer dan young survivors lainnya merupakan sebuah aset bagi para dokter dan pasien-pasien kanker lain mengenai cara untuk mengatasi kanker dan juga cara untuk mencegah terjadinya komplikasi dari pengobatan kanker, seperti operasi, kemoterapi, dan juga radiasi, yang seringkali kurang mendapat perhatian dari dokter. Penanganan kanker terhadap anak-anak yang umumnya menggunakan dosis obat yang lebih besar daripada orang dewasa –dikarenakan terbukti lebih efektif dan organ-organ tubuh anak, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal, lebih toleran terhadap dosis obat yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa- dapat menciptakan efek samping yang berbahaya, seperti penyakit jantung, kemungkinan munculnya kanker lanjutan (secondary cancers), dan penurunan fungsi kognitif. Untuk mencegah terjadi nya efek samping tersebut, para dokter kini tidak hanya menitikberatkan pada penanganan kanker yang sekarang diderita namun juga pada penanganan penyakit-penyakit yang dapat muncul di masa datang. Pemeriksaan dini secara rutin diperlukan untuk mencegah kemungkinan meluasnya komplikasi yang akan lebih sulit ditangani saat dewasa namun hasil penelitian NCI menunjukkan ternyata hanya 20% dari young survivors yang menuruti saran dokter untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Hal tersebut menyebabkan para dokter secara agresif menjalankan misi pencegahan komplikasi dari penanganan penyakit kanker, salah satu cara yang dilakukan oleh Hudson dan St. Jude epidomologist Les Robinson adalah dengan mengontak kembali 5000 pasien penderita kanker yang telah dinyatakan sembuh selama 10 tahun untuk melakukan pemeriksaan secara gratis, seperti pemeriksaan darah untuk mengevaluasi keadaan ginjal, liver, thyroid, system kekebalan, pemeriksaan MRI, dan konsultasi kesuburan ataupun spesialisasi lain sesuai dengan penanganan yang mereka terima.

Punya Fadli

1 kalimat:

Penderita kanker usia dini yang telah menjadi dewasa dan pulih dari kanker memberikan pengaruh pada cara pengobatan kanker.

6 kalimat:

Karen Dyer, 28 tahun —salah satu dari 300.000 orang dewasa penderita kanker usia dini di Amerika yang sukses dalam pengobatan kanker semenjak kecil—, sekarang mempunyai kesempatan melewati tahap-tahap kehidupan seperti orang-orang pada umumnya untuk lulus kuliah, bekerja, dan menikah. Apa yang dialami Dyer merupakan pelajaran penting bagi dokter-dokter dalam menghadapi kanker yang diidap pada usia dini dan berbagai macam dampak dari pengobatannya seperti operasi, kemoterapi, dan radiasi. Harapan untuk sembuh penderita kanker usia dini meningkat, sebagai contoh pada penderita leukimia atau lymphoma mempunyai harapan untuk sembuh lebih dari 80% sejak tahun 1970-an, dan yang mengejutkan dari berbagai kesuksesan dalam pengobatan kanker ini adalah tidak menggunakan obat baru tetapi menggunakan dengan bijak berbagai obat kemoterapi yang sudah ada dengan berbagai kombinasi yang inovatif, penyebabnya adalah sampai tahun 2003 tidak ada hukum yang memperbolehkan lembaga pengaturan makanan dan obat Amerika (U.S. Food and Drug Adminitration) untuk menguji obat baru pada anak-anak. Hal lain yang menjadi perhatian dalam memberikan pengobatan pada penderita kanker usia dini adalah efek dari pengobatan ketika penderita telah menjadi dewasa, hasil survey U.S. National Cancer Institute (NCI) menyebutkan penderita kanker usia dini mempunyai kemungkinan untuk mempunyai kondisi kesehatan kronis tiga kali lebih besar daripada saudaranya yang tidak berpenyakit kanker, penyakit yang umum timbul adalah serangan jantung, stroke, serta kanker payudara. Untuk mencegah masalah kesehatan kronis pada penderita kanker usia dini ketika mereka dewasa dengan melakukan pengecekan kesehatan setiap tahun, namun sayangnya menurut data NCI hanya 20% penderita kanker yang melakukan saran yang sederhana ini, maka banyak dokter yang mencari para penderita kanker usia dini ketika usia mereka mencapai 30-40 tahun. Usaha lainnya, seperti yang dilakukan oleh Les Robison, epidemiologis dari Hudson dan St. Jude, adalah dengan menghubungi 5.000 penderita kanker usia dini yang telah pulih selama 10 tahun kemudian mengundang mereka untuk mendapatkan fasilitas cek kesehatan gratis, saran-saran sederhana untuk selalu mengecek kesehatan ini merupakan sebuah hal yang sangat membantu para ilmuan untuk menghadapi kanker, dan apa yang Dyer alami mungkin dapat menginspirasi penderita kanker usia dini lain.

Punya dekari:

Artikel ini menggambarkan bagaimana usaha Amerika Serikat untuk terus memeramgi Kanker dengan mengembangkan pengetahuan yang didapat dari generasi muda pertama pengidap Kanker yang dapat bertahan hidup. Riwayat dan catatan medis dari pemuda pengidap kanker yang berhasil hidup seperti Evan T dan Dyer menjadi data yang sangat membantu dunia kedokteran dalam melakukan pengobatan Kanker dan pencegahannya. Hanya saja, masih terdapat masalah pada obat-obatan khusus anak dan remaja – karena hanya diujikan pada orang dewasa – serta penyakit turunan yang kerap timbul pada masa Chemotherapy (contohnya jantung dan stroke). Untuk mengatasinya, diberikan penambahan dosis obat yang sesuai serta terapi dan check up berkala bagi para pemuda penderita Kanker tersebut. Tidak hanya itu, dikembangkan pula sebuah program besar oleh Hudson dan Les Robison, dimana pemuda dengan Kanker yang berhasil mencapai tahun ke 10 dalam bertahan hidup akan mendapatkan check up gratis seumur hidup. Dengan kemajuan tersebut, tidak lama lagi akan lebih banyak kita lihat senyuman kemenangan seperti milik Evan dan Dyer dari para pengidap Kanker usia muda di Amerika, dan mungkin juga dunia.

Tidak ada komentar: